Jangan Mutung

Loading

Oleh: Fauzi Aziz

ilustrasi

ilustrasi

MUTUNG adalah kosa kata Jawa yang dalam bahasa Indonesia artinya putus asa. Jangan mutung berarti memberikan sebuah motivasi kepada kita bahwa menyikapi fenomena kehidupan yang katanya makin tidak bersahabat, yang paling baik dan bijaksana, jangan mutung.

Artinya manusia dengan kemampuan intelektual, spiritual dan emosionalnya yang melekat pada dirinya diajarkan agar tidak mudah menyerah terhadap keadaan yang membelenggu. kehidupan. Menjadi semakin tidak bersahabat adalah sebuah kesimpulan yang dibuat manusia itu sendiri.

Disadari atau tidak, lingkungan kehidupan yang makin tidak bersahabat itu adalah akibat dari sebuah proses panjang dan berulang karena gagalnya manusia mengelola kehidupan di muka bumi dan ketidak berhasilan manusia menjalankan misi kemanusiaan yang abai atas tugas yang dibebankan Tuhan kepada manusia.

Manusia tidak amanah, tidak jujur karena ada pada dirinya sendiri. Maka dari itu, terjadilah bencana alam dan bencana kemanusiaan di mana-mana. Bola bumi tidak bulat lagi. Bopeng-bopeng dan lubang-lubangnya makin menganga lebar dan makin mengerikan. Lingkungan menjadi makin tidak bersahabat, bisa dibilang bukan hanya sekedar karena manusia gagal mengelola kehidupan di muka bumi, tapi kejadian itu sebenarnya disebabkan manusia telah keluar dari orbitnya.

Keluar dari orbit karena manusia secara sadar atau tidak memutus mata rantai panjang dalam kehidupannya yang memiliki dimensi nilai akidah imaniah kepada sang pencipta, nilai kemanusiaannya itu sendiri yang tergerus habis-habisan oleh hawa nafsunya dan pada akhirnya alam yang harusnya ikut juga dihormati, dicintai dan dimanjakan, telah menjadi korban keganasan manusia yang keluar dari orbitnya.

Fenomena seperti itu telah menjadi realita dan secara kasat mata kita semua tahu dan mengetahui mengapa hal itu terjadi. Keluar dari orbit telah menimbulkan sebuah fenomena sendiri, yakni manusia gagal “naik kelas”.

Secara kuantitas mungkin semua manusia bisa “naik kelas”, tetapi secara kualitas yang berhasil “naik kelas” jumlahnya mungkin tidak terlalu banyak, yakni yang mampu melakukan perubahan ke arah yang lebih baik dan mulia dilihat dari aspek kehidupan spiritualitasnya, maupun kehidupan intelektual dan emosionalnya.

Jangan mutung dan jangan berputus asa. Selagi matahari masih terbit dari ufuq timur dan tenggelam di ufuq barat, Tuhan masih memberikan ruang dan waktu kepada manusia untuk berbenah memperbaiki diri, tanpa kecuali.

Berkelanjutan dan berwawasan lingkungan adalah pasion yang sangat bagus dan positif agar pada akhirnya manusia tidak merugi sepanjang konsep berkelanjutan dan berwawasan lingkungan itu difahami dan dilaksnakan secara paripurna dalam konteks tidak lagi memutus mata rantai kehidupan yang berdimenensi tiga tadi dan menjaga jangan sampai kita keluar dari orbit. ***

CATEGORIES
TAGS