Jalan Tiga Panah Bagai Sepenggal Neraka

Loading

Laporan: Redaksi

Ilustrasi

KABANJAHE, (Tubas) — Seorang pengendara sepeda motor bersusah payah menjaga keseimbangannya. Di sebelah kanannya melintas truk Fuso yang oleng kanan, oleng kiri. Sementara di sisi kiri, angkutan kota berjalan lambat saat melintas di Jalan Tiga Panah, Kabupaten Karo, Sumatera Utara.

Pengendara sepeda motor itu pun harus berjuang keras menghindari jebakan kubangan air berdiameter 4 meter itu, pekan lalu.

Jalan Tiga Panah merupakan salah satu nama jalan yang tersohor di Sumatera Utara. Bukan lantaran keelokan alam ataupun kehalusan aspalnya, melainkan karena jalan itu selalu berlubang dan menjadi kubangan air sepanjang tahun.
Di sepanjang 500 meter jalan itu, hampir setiap meternya terdapat lubang sedalam 40 sentimeter dengan diameter dua sampai empat meter. Seusai hujan turun, jalan menjadi hamparan kubangan yang membahayakan warga.

Lantaran kerusakan jalan itu, angkot pun harus sering diservis. Entah itu lantaran kemasukan air atau mur dan bautnya longgar. Melewati jalan ini seperti melewati sepotong neraka. Bila tidak mawas diri dan ekstra hati-hati, bisa terperosok atau jatuh.

Jalan Tiga Panah merupakan jalan lintas barat Sumatera yang menghubungan Medan-Kabanjahe-Simalungun. Untuk menuju Aceh pun harus lewat jalan ini. Jalan ini merupakan jalan nasional sehingga menjadi tanggung jawab pemerintah pusat untuk menanganinya.

Sebenarnya, bukan hanya Jalan Tiga Panah yang rusak. Sepanjang jalan dari Medan ke Kabanjahe juga banyak yang berlubang, terutama di Jalan Jamin Ginting di Pancur Batu dan Sibolangit. Akan tetapi, rasanya tidak ada kerusakan jalan separah Jalan Tiga Panah yang bagai neraka itu. ***

TAGS

COMMENTS