Isu Pemerkosaan di Magelang Hoax dan Pelecehan di Duren Tiga Juga Bohong

Loading

JAKARTA, (tubasmedia.com) – Ketua Indonesia Police Watch (IPW) Sugeng Teguh Santoso menilai, isu pelecehan seksual terhadap Putri Candrawathi oleh Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat, merupakan rekayasa cerita baru.

Sugeng mengatakan, rekayasa baru itu dibuat setelah isu pelecehan di Duren Tiga, Jakarta Selatan, tidak terbukti dan batal demi hukum.

“Hal tersebut adalah sesuatu rekayasa cerita baru, setelah cerita pelecehan seksual yang terjadi di Duren Tiga kasusnya dihentikan,” kata Sugeng, Rabu (7/9/2022).

IPW sangat setuju dan mendukung pernyataan Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK), yang juga merasa janggal dengan isu pelecehan tersebut.

Menurutnya, relasi antara Brigadir Yosua dengan Putri merupakan atasan dan bawahan, sehingga kecil kemungkinan hal itu terjadi.

“Ini adalah penyebaran berita bohong yang kedua, sehingga berpotensi untuk diperiksa kembali sebagai suatu tindak pidana, suatu rekayasa atau penyebaran berita bohong,” tuturnya.

IPW menyebut rekomendasi yang diberikan Komnas HAM yang menduga kuat adanya pelecehan itu tidak masuk akal.

Karena, katanya, pada tanggal 4 Juli dugaan tersebut sudah dilontarkan oleh tersangka Kuwat Maruf, yang seakan-akan melihat Brigadi Yosua bersentuhan atau menggendong Ibu Putri.

Padahal pada 6 Juli, Ferdy Sambo datang ke Magelang untuk merayakan pesta pernikahan mereka. Di sana tidak ada informasi terkait hal itu.

“Kemudian pada 7 Juli yang dikatakan pada sore hari sekitar pukul 17.00 WIB sore hari, dikatakan bahwa Brigadir J masuk ke kamar Nyonya PC, itu adalah vesi Kuwat Maruf bersama nyonya PC,” beber Sugeng. (sabar)

 

 

CATEGORIES
TAGS

COMMENTS