IKM Siap Memproduksi Cangkul di Dalam Negeri
JAKARTA, (tubasmedia.com) – Pelaku Industi Kecil dan Menengah (IKM) mampu dan siap memproduksi cangkul dengan catatan, bahan bakunya tersedia dan mencukupi kebutuhan dan tentunya dengan harga yang kompetitif.
Hal itu dikatakan Dirjen IKM, Gati Wibawaningsi kepada wartawan di ruang kerjanya kemarin. ‘’Soal teknologi? bagi pelaku IKM tidak masalah, mereka sudah menguasainya. Yang penting bahan bakunya tersedia nggak? Kalau bahan baku tersedia, IKM siap memenuhi kebutuhan cangkul di dalam negeri,’’ katanya.
Sebagaimana diketahui, akhir-akhir ini soal cangkul impor ramai dibicarakan. Tidak terlalu jelas asal muasal isu cangkul impor ini, tiba-tiba merebak ke publik.
Sesuai informasi dari pemerintah, data tahun 2003 kebutuhan cangkul di dalam negeri sekitar 10 juta-an setiap tahun dan oleh Kementerian Perindustrian dalam hal ini Dirjen ILMATE, I Gusti Putu Suryawirawan, April 2016 memberi rekomendasi kepada PT Sarinah Persero untuk mengimpor cangkul sebanyak 500.000 unit.
Perintah impor 500.000 unit itu baru terealisasi 86.000 unit yang menunjukkan bahwa jumlah importasi yang dilakukan sangat kecil atau tidak signifikan dibandingkan dengan kebutuhan nasional, namun tiba-tiba isu impor cangkul menjadi buah bibir.
Menjawab pertanyaan, Gati mengatakan bahwa selama ini mandegnya pasokan cangkul dari dalam negeri karena para pelaku industri cangkul kesulitan mendapatkan bahan baku. ‘’Kelangkaan bahan baku yang terjadi selama ini,’’ tegasnya.
Namun dalam pertemuan dengan Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, PT Krakatu Steel menyatakan pihaknya siap memasok bahan baku yang dibutuhkan pelaku industri cangkul. ‘’Kami siap mensuplay bahan baku industri cangkul,’’ kata Gati menirukan pihak PT Krakatau Steel. (sabar)