Harga Telur Melambung
MANADO, (tubasmedia.com) – Harga telur ayam yang masih mahal dikeluhkan oleh sebagian besar masyarakat sebab komoditas tersebut merupakan satu di antara kebutuhan pokok yang sumber protein terjangkau.
“Harga telur saat ini cukup mahal, per butirnya Rp 1.950. Padahal dulu harganya sekitar Rp 1.200-1.400,” ujar Noni Warga Wanea, Senin silam. Menurut dia kenaikan harga telur sudah terjadi sejak Oktober 2015 hingga saat ini. Di Jakarta harga telur kini naik tinggi menjadi Rp 30.000 per kg.
Hal ini cukup memberatkan dirinya sebagai seorang ibu rumah tangga dalam mengatur keuangan keluarga, belum lagi harga sembako lainnya juga naik.
Seharus untuk saat ini harga telur sudah mulai turun, karena masyarakat sudah tidak ada yang membuat kue untuk Natal dan Tahun Baru, namun entah mengapa sampai saat ini harganya tetap naik.
“Saya tidak tahu kenapa harganya naik, karena ketika ditanyakan ke pedagang, mereka menjawabnya memang dari pemasoknya sudah naik,” katanya.
Sementara itu dari Madiun dilaporkan harga kebutuhan bahan pokok di kota itu melambung. Hal ini disebabkan permintaan yang melebihi kuantitas barang, sehingga harga jual pun menjadi tinggi. Kondisi ini sebagaimana yang terjadi di pasar tradisional Dolopo Madiun.
Beberapa komoditas yang paling terlihat kenaikan harganya diantaranya yaitu ayam potong, bawang merah, gula dan bawang putih. Sebelum tahun baru harga jual bawang merah paling mahal sekitar Rp. 19.000 – Rp. 21.000 per kilogram (kg). Namun harga jual saat tahun baru hingga hari ini mencapai Rp. 30.000 per kg.
Bawang putih juga mengalami kenaikan harga yang sebelumnya Rp. 19.000 per kg menjadi Rp. 23.000 per kg. Komoditas gula juga mengalami sedikit kenaikan yang semula Rp. 11.000 per kg menjadi Rp. 12.000 per kg. Sedang harga beras, minyak dan kopi relatif stabil.
Kenaikan harga beberapa komoditas ini nampaknya masih bertahan dan belum mengalami penurunan meski liburan tahun baru telah usai. Hari, salah satu penjual sembako di pasar tradisional Dolopo mengatakan harga-harga komoditas yang mengalami kenaikan ini biasanya akan mulai stabil sepekan setelah tahun baru.
“Liburan tahun baru ini memang menjadi salah satu faktor kenaikan harga-harga pangan di pasar setiap tahunnya. Banyak permintaan dari masyarakat, namun barangnya tidak mencukupi. Biasanya, harga akan mulai kembali normal sekitar seminggu setelah tahun baru” papar Hari, Senin (04/01). (red)