Ekonomi Lesu, Sepatu Menumpuk di Gudang

Loading

154608_gunungsteelgroup

JAKARTA, (tubasmedia.com)- Pertumbuhan ekonomi nasional yang melesu memukul industri manufaktur. Industri alas kaki yang paling merasakan pukulan melemahnya daya beli masyarakat. Omset industri sepatu menurun signifikan.

“Terjadi penurunan yang sangat luar biasa. Dari Januari sampai April terjadi penurunan penjualan 40% dibanding (periode yang sama) tahun lalu,” kata Ketua Umum Asosiasi Persepatuan Indonesia Eddy Wijanarko di Jakarta, Senin (25/5/2015).

Menurut Eddy kondisi tersebut paling dirasakan oleh industri sepatu menengah ke bawah yang mengandalkan pasar di dalam negeri. Sedangkan untuk menengah ke atas yang produknya diekspor masih aman lewat dolar yang menguat.“Pasar lokal daya belinya nggak ada. Betul-betul hancur-hancuran. Bahan baku mahal dan sebagian besar masih impor,” ungkapnya

Penjualan yang turun seiring dengan daya beli masyarakat yang juga tidak menunjukkan tren positif pada periode kuartal satu ini, memaksa perusahaan untuk menahan stok di gudang. Perusahaan terpaksa merumahkan karyawan atau melakukan PHK. Banyak pabrik lokal yang nggak jalan, karena nggak ada order (siswoyo)

CATEGORIES
TAGS