Berikan Contoh Terbaik untuk Lima Tahun ke Depan

Oleh: Fauzi Aziz

JOKOWI – JK sudah dinyatakan sebagai presiden dan wakil presiden terpilih. Maka, kita berharap pasangan tersebut dapat menjalankan tugasnya dengan baik dan penuh tanggung jawab demi kepentingan bangsa dan negara.

Lima tahun bukan waktu yang lama. Rakyat sudah terlatih untuk tidak mudah percaya pada kepemimpinan rezim yang berkuasa, karena seperti pengalaman yang sudah-sudah, rakyat disuguhi banyak pencintraan daripada hasil dan manfaat. Angka-angka yang bersifat makro boleh saja bagus tampilannya, namun akan menjadi lebih baik bila disertai tampilannya pada kinerja ekonomi yang bersifat mikro dan terjadi merata di seluruh wilayah.

Kinerja dan legasi menjadi penting bagi kepentingan pemerintah dan jauh amat penting dan menjadi bermakna jika kinerja dan legasi yang dihasilkan membuat seluruh komponen bangsa merasakan happy, karena apa yang dibutuhkannya dapat tercukupi atau terlayani dengan baik oleh pemerintahnya.

Memberikan contoh terbaik menjadi sangat penting bagi pemerintah yang baru. Bersih itu indah, dan bersih itu adalah sebuah karya besar dan legasi yang sangat berharga bagi terbentuknya kepercayaan seluruh rakyat kepada pemerintahnya. Dan kotor itu menjijikkan, tidak enak dipandang, apalagi dirasakan. Jika pemerintahan yang baru nanti berbau kotor, maka rakyat akan berteriak keras dan akan bersikap tidak kooperatif. Ujungnya, pasti akan terjadi distrust, dan luka ini akan lama membekas di lubuk hati yang paling dalam rakyat.

Ekspektasi rakyat kepada Jokowi-JK sangat tinggi untuk bisa membenahi karut-marut tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara. Rakyat senang yang kasat mata atas setiap prestasi yang diraih dan terasa secara fisik dan psikis ketika prestasi tersebut memberikan solusi bagi kehidupan. Harapan rakyat sejatinya tidak muluk-muluk atas kerja para pemimpinnya yang diberikan mandat untuk mengurus negeri ini.

Rakyat pada umumnya hanya mengharapkan agar hidup di negerinya sendiri tidak banyak direcoki oleh kerja birokrasi pemerintahnya, yang acapkali lebih memperhatikan kepentingan pemilik modal daripada kepentingan pemilik kedaulatan. Pemilik modal bisa akrab dan dekat dengan para penguasa serta bisa ketemu di mana saja dan kapan saja. Sementara itu, pemilik kedaulatan (rakyat biasa) biasanya cenderung diminta bisa mengalah jika asetnya yang sejengkal dua jengkal tanah diminta untuk “dikorbankan” karena sang pemilik modal membutuhkannya untuk membangun mal, apartemen, dan lain-lain, atas nama pembangunan.

Rakyat akan selalu memasang mata dan telinga untuk terus memantau dari waktu ke waktu selama lima tahun ke depan untuk mengawal dan mengawasi jalannya roda pemerintahan agar tidak belok-belok, karena khawatir biasanya banyak invisible hand yang bekerja di belakang layar memengaruhi kerja pemerintah.

Monggo, Pak Jokowi-JK bersiap untuk bekerja menjadi nakhoda terbaik membawa Indonesia menuju pelabuhan singgah dengan mulus meskipun cuaca dan ombak suka tidak bersahabat. Berikan contoh terbaik sebagai nakhoda yang telah diberi mandat untuk membawa kapal besar dengan jumlah penumpangnya sekitar 240 juta jiwa.

Jangan bermain api selama berlayar, nanti bisa terbakar. Jangan lempar batu sembunyi tangan ketika kapal diterjang ombak, yang bisa membahayakan seluruh penumpang. Katakan salah kalau memang ada yang salah,dan melangkahlah terus kalau apa yang sudah dilakukan dinilai benar dari berbagai norma, etika, dan hukum.

Law and order harus berjalan dan tegak demi masa depan bangsa dan negara. Selamat bertugas membela nusa dan bangsa. ***