Benny; Pelabuhan Bahan Baku Impor Sebaiknya Jangan Ikut Pindah ke Kupang
JAKARTA, (tubasmedia.com) – Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia, bidang Pengembangan Asosiasi dan Himpunan, Benny Soetrisno menyatakan setuju dengan dipindahkannya pelabuhan barang-barang impor ke Indonesia bagian Timur guna melindungi industi dalam negeri.
Hal itu dikatakan Benny Soetrisno kepada tubasmedia.com yang dihubungi melalui telepon seluler di Jakarta, Kamis.
Hanya saja lanjut Benny, pemerintah harus selektif barang impor apa saja yang pelabuhannya harus dipindahkan ke Indonesia bagian Timur.
‘’Kalau barang-barang jadi yang produknya sudah diproduksi di dalam negeri bolehlah pindah pelabuhannya. Tapi kalau bahan baku industri sebaiknya pelabuhannya wajib dekat dengan lokasi pabrik. Sebab jika pelabuhannya di Indonesia bagian Timur akan menambah ongkos produksi dan memakan waktu lebih lama lagi. Jelas jika bahan baku jauh dari lokasi pabrik, akan menyulitkan pabrikan,’ jelasnya.
Benny menekan sebaiknya pelabuhan impor bahan baku pabrik diusahakan dekat dengan lokasi pabrik agar bisa semakin efisien. ‘’Kalau pelabuhan di Indonesia bagian Timur kan paling tidak ada tambahan dari biaya pengapalan dan logistik dari Kupang ke Pulau Jawa,’’ jelasnya
Sebagaimana diberitakan, Menperin menyebutkan, program prioritas yang akan dilaksanakan untuk melindungi produk dalam negeri dari serbuah barang impor, adalah pemindahan pelabuhan impor atau entry point untuk beberapa komoditas tertentu ke Indonesia Timur demi melindungi industri manufaktur dalam negeri.
Hal ini sesuai dengan usulan Menperin untuk memindahkan pintu masuk barang impor dalam rangka mengamankan pasar domestik bagi produk dalam negeri sekaligus meningkatkan kapasitas logistik di Indonesia.
Beberapa komoditas yang jadi prioritas program pemindahan itu antara lain elektronik, tekstil dan produk tekstil (TPT), pakaian jadi, alas kaki, kosmetik, keramik, katup dan obat tradisional.
“Pemilihan komoditas tadi bukan tanpa alasan, mengingat sektor-sektor industri tersebut rawan terhadap serbuan barang impor murah atau ilegal. Ini kami jadikan fokus kebijakan pemerintahan Kabinet Merah Putih untuk menetapkan pelabuhan impor di Sorong, Bitung dan Kupang,” katanya. (sabar)