Aneh, Jokowi Koq Dukung Setya Novanto ?

Loading

CUAq-h1WUAE1C3W.jpg-large

JAKARTA, (tubasmedia.com) – Isu dukungan pemerintah terhadap Setya Novanto sebagai calon ketua umum Partai Golkar dinilai merupakan hal yang miris.

Pengamat politik Pangi Syarwi mempertanyakan langkah Presiden Joko Wiodo (Jokowi) yang diduga akan memberi restu kepada calon yang diduga pernah mencoba mencatut namanya dalam kasus skandal papa minta saham beberapa waktu lalu.

“Nampaknya tidak pantas Presiden Jokowi mendukung Setya yang pernah diduga mencatut namanya untuk membeli saham PT Freeport Indonesia. Dulu, Presiden Jokowi marah tapi aneh kenapa mereka sekarang tiba-tiba bisa rukun dan bahkan isunya presiden mendukung Setya,” jelasnya kepada wartawan di Jakarta, Selasa (10/5).

Menurut Pangi, publik pasti bertanya-tanya atas dukungan Jokowi terhadap Setya Novanto yang pernah diperiksa Kejaksaan Agung karena ada niatan jahat dengan mencatut namanya saat masih menjabat ketua DPR RI.

“Memang menjadi tanda tanya besar tapi itulah politik, semua bisa terjadi. Kita tidak pernah tahu ada deal tertentu antara pemerintah dengan Setya jika dirinya terpilih menjadi ketua umum Golkar,” ujarnya.

Pangi mengakui bahwa saat ini banyak partai yang mendekati Jokowi, termasuk Golkar karena memang selama ini dekat dengan partai penguasa. Namun, lanjutnya, pemerintah juga harus berhati-hati dalam memberi dukungan kepada calon ketum Golkar karena akan menimbulkan persepsi negatif di tengah masyarakat.

“Saya kira masih banyak calon lain yang tidak memiliki masalah hukum dan memiliki rekam jejak yang baik. Tapi jika pemerintah tetap mendukung Setya, ya kita tidak akan pernah tahu ada kesepakatan apa antara mereka,” pungkasnya.

Akademisi UIN Syarief Hidayatullah itu menambahkan, hal tersebut memperjelas dugaan hubungan dekat antara Setya Novanto dengan Menko Polhukam Luhut Binsar Pandjaitan. Kedekatan itu muncul saat nama Luhut disebut-sebut dalam rekaman percakapan di kasus papa minta saham.

Setya Novanto dikabarkan mendapat dukungan dari Menko Luhut dalam pertarungan di Musyawarah Nasional Luar Biasa Golkar pada 15-17 Mei nanti, meski Luhut sendiri tidak lugas membantah. Sementara, pihak Istana menyatakan bahwa Presiden Jokowi sama sekali tak ikut campur urusan penentuan ketua umum Golkar.

Kabar itu pertama kali diungkap politikus Golkar Ahmad Doli Kurnia saat menghadiri sebuah diskusi bertajuk ‘Panjang Rekonsiliasi Golkar’ di kawasan Cikini, Jakarta (Minggu, 8/5). “Sinyal dari Istana itu sudah ada, salah satu menteri sudah menyebut Setya Novanto,” ujar Doli. (red)

CATEGORIES
TAGS