Afirmasi untuk Anak Negeri

Loading

Oleh: Fauzi Aziz

ilustrasi

ilustrasi

SEPANJANG sejarah, semua peradaban besar telah memahami arti penting nilai pendidikan. Bahkan puncak setiap peradaban besar manusia sering dihubung-hubungkan dengan perkembangan pusat-pusat studi (Kishore Mahbubani). Indonesia sebagai negara, tidak boleh gagal menyelenggarakan pendidikan bagi rakyatnya. Dari proses penyelenggaraan pendidikan yang berhasil, diharapkan lahir manusia-manusia unggul untuk membangun peradaban.

Mereka kita harapkan menjadi penggerak kemajuan untuk negaranya. Karena itu sudah sepatutnya pemerintah menyediakan lingkungan yang kondusif bagi mereka untuk bisa mendedikasikan keahlian dan ketrampilan serta bakat baru yang muncul dan berkembang untuk kemajuan bangsanya.

Apapun bidang keahlian dan keterampilan yang dimiliki, sebaiknya tidak buru-buru dibawa keluar hanya sekedar mencari imbalan material yang pasti lebih besar jika dibandingkan dengan kalau apa yang dimilikinya didedikasikan di dalam negeri. Mereka keluar gara-gara di dalam negeri tidak ada lapangan pekerjaan yang memadai, padahal mereka berpotensi menjadi wirausaha nasional yang tangguh atau para profesional yang dapat dibanggakan.

Saatnya sekarang pemerintah harus memberi perhatian penuh agar tidak terjadi eksodus keluarnya aset bangsa yang bersifat intagible hanya karena kurangnya perhatian dari pemerintah. Anak negeri yang bertalenta tinggi, menguasai iptek, sudah sangat mendesak mendapatkan ruang publik dan layanan untuk penyaluran bakat dan keahliannya di dalam negeri.

Bahkan dengan proses afirmasi, seharusnya pemerintah harus mengundang mereka yang sudah terlanjur nyaman di luar negeri diajak pulang kampung guna membangun negerinya. Tahun 1978 hingga tahun 2003, China memilki warganya yang belajar di luar negeri sebanyak 500.000 orang dan sekitar 32%-nya berhasil ditarik pulang untuk membangun China.

Tentu mereka adalah lulusan-lulusan terbaik dari berbagai universitas di AS atau dari negara lain yang menguasai berbagai bidang keahlian. Kita kumpulkan mereka dan diafirmasi dengan masif dengan berbagai layanan moneter dan fiskal dan diberi tugas untuk membangun sektor industri dan sektor pertanian agar pondasi ekonomi nasional kuat.

Mereka dibekali dengan sebuah misi untuk mengidentifikasi dan mengembangkan sebuah bisnis baru di kedua sektor tersebut dengan potensi global yang merupakan Karya Indonesia dari para ahli anak negeri. Prosesnya pasti panjang dan butuh waktu, tetapi asalkan pemerintahnya care dan punya pemahaman yang paripurna akan pentingnya sebuah peradaban, afirmasi itu sudah selayaknya harus dilakukan.

Enterpreneurship menjadi sesuatu yang maha penting untuk Indonesia. Indonesia butuh para pencipta lapangan kerja dalam jumlah yang besar, bukan hanya sekedar menjadi para pencari kerja. Entrepreneurship adalah merupakan elemen pokok inovasi dan merupakan motor penggerak industrialisasi dan pertumbuhan ekonomi. Entreprenneurship dapat dianggap sebagai faktor produksi tersendiri yang sama kedudukannya dengan faktor-faktor produksi lainnya. Indonesia masih sangat kekurangan entreprneurship untuk membangun sektor industri ,sektor pertanian dan sektor lainnya.

Jumlahnya masih terlalu kecil, masih jauh di bawah 2% dari total jumlah penduduk. Bandingkan dengan Singapura yang sudah mencapai 7% dari total penduduknya. Banyak komponen afirmasi yang dapat dilakukan pemerintah untuk mencapai tujuan itu, di antaranya adalah layanan proses inkubasi bisnis.

Prinsip bekerjanya adalah menginkubasi untuk mendorong agar perusahaan pemula dan tumbuh pada masa awal pendirian dan dapat berkembang pada tahap berikutnya. Elemen paling pokok adalah pendidikan dan pelatihan. APBN/APBD atau dana felantropi cukup berperan dalam kaitan untuk mendukung progam ini.

Berikutnya ada dua jenis pendanaan yang dibutuhkan, yakni seed money dan start up capital. Seed money adalah sejumlah dana yang dibutuhkan untuk membiayai suatu penelitian dan pengembangan tentang konsep, produk, proses maupun kemasan. Sedangkan start up capital adalah sejumlah dana yang akan dipergunakan untuk pengembangan produk dan pasar.

Sifat dana ini merupakan dana awal agar perusahaan dapat beroperasi seperlunya dan memiliki catatan kinerja operasional.misal jumlah dan nilai penjualan serta pendapatan yang diperolehnya. Sifat dana ini biasanya berupa dana ventura dalam bentuk pinjaman lunak untuk jangka waktu 1-2 tahun,atau dalam bentuk penyertaan modal secara terbatas.

Sayangnya perusahaan modal ventura tidak berkembang di Indonesia. Kiranya pemerintah harus menghidupkannya kembali agar pengembangan entreprneurship di Indonesia terfasilitasi dengan efektif. Anak negeri yang berbakat atau bertalenta menunggu adanya langkah afirmasi dari pemerintah agar proses pengayaan Karya Indonesia benar-benar nyata terwujud untuk mengisi pasar dalam negeri dan ekspor. ***

CATEGORIES
TAGS