13 Transmigran Asal Temanggung Minta Pulang Kampung
Laporan: Redaksi

Ilustrasi
TEMANGGUNG, (Tubas) – Sebanyak 13 jiwa dari tiga keluarga transmigran asal Desa Tanjungsari, Kecamatan Tlogomulyo dan Desa Getas, Kecamatan Kaloran, Kabupaten Temanggung yang sudah satu tahun ada di daerah transmigrasi Tojo Una-Una, Provinsi Sulawesi Tengah, minta pulang kampung karena tidak betah.
Mereka berangkat ke lokasi transmigrasi Desember tahun lalu itu dan sekarang meninggalkan lokasi transmigrasi dan ditampung sementara di Kantor Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Tojo Una-Una sejak 9 November lalu.
Kepala Disnakertrans Temanggung, Suminar Budi Setiawan mengatakan keberatan memnuhi permintaan mereka. Alasannya, disamping tidak ada dana, dia juga khawatir hal tersebut bisa menjadi preseden buruk yang menggambarkan mudahnya permintaan pemulangan transmigran. Transmigrasi merupakan program nasional sehingga diharapkan pemerintah pusat dan provinsi ikut campur tangan.
Menurut Suminar berdasarkan hasil klarifikasi ada sejumlah masalah yang menyebabkan mereka ingin pulang ke daerah asal, diantaranya kondisi tanah garapan tidak bisa ditanami karena berpasir. Namun melalui surat yang disampaikan ke Disnakertrans Temanggung, Pemkab Tojo Una-Una menyatakan tengah menyiapkan lahan pengganti seluas 200 hektar.
Selain masalah tanah garapan para transmigran juga mengeluhkan ketersediaan fasilitas lain seperti air bersih, bangunan sekolah dasar, dan tempat ibadah. Mereka juga khawatir jatah hidup akan habis pada akhir tahun 2011 ini. Pemkab Tojo Una-Una menyatakan fasilitas tersebut sudah dibangun tahun ini, dan Pemkab setempat juga telah menyiapkan stok beras sampai pada 2012.
Pemkab Tojo Una-una juga melaporkan saat ini ada 32 jiwa yang tidak bersedia menempati lokasi transmigrasi. Mereka yang berasal dari Salatiga, Bandung, dan Ponorogo ditampung di Disnakertrans setempat. (fartina s)