Unsoed Gelar Seminar ASEAN Community

Loading

Laporan: Redaksi

Ilustrasi

Ilustrasi

PURWOKERTO, (Tubas) – Dalam rangka pembukaan Program Studi Hubungan Internasional FISIP Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto, baru-baru ini, menggelar seminar nasional tentang peluang dan tantangan Indonesia menghadapi ASEAN Community 2015 untuk memberdayakan potensi daerah di Gedung Roedhiro.

Menurut Rektor Unsoed Prof. Edy Yuwono, komunitas ASEAN 2015 bisa menjadi peluang bagi Indonesia ketika dimaknai sebagai ruang untuk mengelaborasi dan mengoptimalkan potensi yang ada. Unsoed akan menjadi yang terdepan dalam mempromosikan potensi tersebut sebagai sebuah kekuatan sosial, ekonomi dan budaya yang memiliki nilai tambah bagi Indonesia dalam percaturan internasional.

Mantan Mendiknas Prof. Yahya Muhaimin yang hadir sebagai pembicara berpendapat kultur kekeluargaan dan kebersamaan atau komunitas perlu dikembangkan dalam memberdayakan para produsen lokal. Oleh karena itu perlu dibentuk korporasi nasional sebagai wadah dari para produsen lokal tersebut untuk menghadapi persaingan dengan produk impor.

Produsen batik Banyumas boleh saja bersaing dengan produsen batik Pekalongan atau Surakarta, namun mereka harus bisa bersatu dalam menghadapi persaingan dengan produk impor. Setiap daerah bisa dikembangkan menjadi puncak-puncak produsen dengan memberdayakan potensi masing-masing.

Direktur Kerjasama Ekonomi ASEAN, Rumondang Lela Harahap menegaskan ASEAN merupakan pasar potensial dengan PDB gabungan sebesar US$ 1,496 miliar. Sebagai negara pengekspor berbagai produk, Indonesia diuntungkan dengan adanya AFTA karena dapat mengurangi biaya pemasaran. Indonesia juga bisa bertransaksi langsung dengan negara anggota ASEAN lainnya tanpa melalui perantara negara ketiga. (joko s)

CATEGORIES
TAGS