Tantangan dan Peluang Dakwah di Tengah Pluralitas Bangsa

Loading

Laporan: Redaksi

Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta

Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta

YOGYAKARTA, (Tubas) – Segenap civitas akademika Fakultas Dakwah Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta merasa prihatin dengan berbagai permasalahan berbangsa dan bernegara yang kini semakin kompleks. Berangkat dari keprihatinan itu, sebagai pencetak juru dakwah maka fakultas tersebut bertekad menyiapkan juru-juru dakwah yang bisa memberikan solusi atau mencarikan jalan keluar bagi setiap permasalahan bangsa.

Dekan Fakultas Dakwah UIN Sunan Kalijaga, Prof Dr H M Bachri Ghazali MA, menyatakan hal itu kepada wartawan di kampus setempat, pekan lalu (Senin, 24/10), sehubungan dengan pelaksanaan seminar nasional bertema “Tantangan dan Peluang Dakwah di Tengah Pluralitas Bangsa”. Seminar yang diikuti para pimpinan Fakultas Dakwah baik dari perguruan tinggi Islam negeri maupun swasta, serta para alumni tersebut berlangsung Sabtu (29/10) di Hotel UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Menurut Prof Bachri Ghazali, pelaksanaan seminar tersebut tidak lepas dari upaya fakultas yang dipimpinnya untuk merangsang serta membangun semangat para mahasiswa agar aktif melakukan gerakan-gerakan dakwah yang bermuatan problem solving bagi permasalahan-permasalahan sosial kemanusiaan sampai ke permasalahan bangsa.

Apalagi, jelas Prof Bachri Ghazali, dewasa ini banyak sekali tantangan dakwah di tengah pluralitas persoalan bangsa yang kompleks. “Saat ini hampir semua negara termasuk Indonesia menghadapi permasalahan serius seperti terorisme, kemiskinan, aliran sempalan atau aliran menyimpang, dan tingginya korupsi. Karenanya peranan juru dakwah sangat penting.

Selain diperlukan upaya-upaya memberi pemahaman yang benar tentang ajaran agama bagi para pelaku dakwah, juga perlu pula melakukan simulasi tuntunan dan contoh-contoh agar para juru dakwah tidak lagi melakukan dakwah secara menggurui, tetapi berdakwah dengan memberi contoh dan tindakan nyata, selain memberi pemahaman secara persuasive,” ujarnya. (s  eka ardhana)

CATEGORIES
TAGS

COMMENTS