Stop Konsumsi Mi Instan Produk Indonesia dan Malaysia !!! Mengandung Zat Pemicu Kanker
JAKARTA, (tubasmedia.com) – Dwiyanti terkejut dengan berita soal indomie spesial ayam iIndofood memiliki zat pemicu kanker darah pada Rabu (26/4/2023).
Ia mengaku sebagai pecinta mie instan merasa khawatir karena belum lama ini memakan indomie tersebut.
“Kaget bacanya, apalagi sampai memicu kanker darah, jadi takut buat makan indomie,” katanya saat dihubungi.
Warga asal Jakarta Timur itu juga merasa heran dengan pengawasan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Seharusnya, sebagai lembaga yang mengawasi obat dan makanan bisa lebih teliti lagi apakah mie instan Indofood aman untuk dikonsumsi.
Jika sudah seperti ini, pastinya masyarakat Indonesia bakal merasa takut mengonsumsi mie instan.
“Ya untuk sementara saya tidak akan beli Indomie dulu, mungkin dialihkan ke mie ayam,” terangnya.
Senada dengan Dwiyanti, Zinten warga asal Depok juga kecewa dengan pencegahan BPOM.
Apalagi, Indomie spesial ayam itu sampai di ekspor ke luar negeri dan seharusnya dipastikan keamanannya.
Pastinya, banyak pecinta Indomie yang merasa kecewa dengan kabar berita yang beredar hari ini soal pemicu kanker darah.
“Harusnya BPOM bisa memastikan kalau produk itu aman untuk warga di luar negeri dan juga untuk warga Indonesia, BPOM harus lebih peduli lagi dengan kesehatan masyarakat,” tuturnya.
Perempuan berusia 26 tahun itu bakal menghentikan konsumsi Indomie sampai ada pemberitahuan aman untuk dimakan.
Apalagi ia merupakan anak kost yang pastinya sangat dekat dengan makanan instan seperti indomie.
“Anak kost itu kan kalau akhir bulan pasti bertahan dengan makan indomie, tapi dengan adanya berita hari ini saya berhenti dulu,” ungkap wanita berdomisili di Jakarta Barat.
Zinten juga bakal memberikan imbauan kepada keluarganya di Depok untuk tidak konsumsi indomie.
Ia juga mengingatkan kepada keponakannya agar dijauhi dari mie instan Indofood sampai benar-benar dinyatakan aman.
Apapun jenis dan merek indomienya, Zinten dan keluarga harus berhenti konsumsi sementata waktu.
“Sementara waktu ini saya berhenti, orangtua, saudara dan sepupu serta ponakan saya sudah saya ingatkan berhenti konsumsi indomie sementara waktu.
Otoritas Taiwan
Sementara itu dilaporkan, Otoritas Taiwan menemukan mi instan yang mengandung zat berbahaya. Kali ini, zat berbahaya pemicu kanker ditemukan di dua produk mi instan asal Indonesia dan Malaysia.
Melansir dari Straits Times, Departemen Kesehatan Taipei merilis hasil pemeriksaan mi instan yang dijual di Taipei pada 2023, Senin (24/4/2023).
Dalam keterangan resminya Departemen Kesehatan Taipei menemukan kandungan etilen oksida dalam produk mi instan merek Indomie dari Indonesia dan Ah Lai dari Malaysia.
Etilen oksida adalah senyawa kimia yang berkaitan erat dengan kanker kelenjar getah bening alias limfoma dan kanker darah alias leukemia.
Senyawa itu ditemukan di varian Indomie Rasa Ayam Spesial dan Mie Kari Putih Ah Lai.
Berdasarkan hasil pengujian departemen, etilen oksida ditemukan pada mi dan paket bumbu Mie Kari Putih Ah Lai.
Setelah penemuan tersebut, Departemen Kesehatan Taipei pun telah meminta seluruh toko di ibu kota untuk menarik produk Indomie: Rasa Ayam Spesial dan Mie Kari Putih Ah Lai dari penjualannya.
Selain itu, importir produk juga akan didenda sebesar 60 ribu dollar baru Taiwan atau sekitar Rp29,2 juta hingga 200 juta dollar baru Taiwan atau sekitar Rp97,3 miliar (asumsi kurs Rp486/dollar baru Taiwan).
Kepala Divisi Obat dan Makanan Departemen Kesehatan Taipei, Chen Yi-ting, mengatakan bahwa pemeriksaan mi instan di kota dilakukan dengan memilih secara acak 30 produk dari supermarket, toko serba ada, hypermarket, pasar basah tradisional, toko makanan Asia Tenggara, dan importir grosir.
Melansir dari laman resmi Biro Zat Beracun dan Kimia di bawah Administrasi Perlindungan Lingkungan Tingkat Kabinet Taiwan, etilen oksida dipastikan beracun jika dikonsumsi atau dihirup manusia.
Selain menyebabkan limfoma dan leukemia, etilen oksida juga disebut dapat menyebabkan iritasi serius pada kulit dan mata bagi siapapun yang bersentuhan dengan zat tersebut.
Bahkan, etilen oksida juga dilaporkan dapat memicu cacat kelahiran dan keturunan.
Kadar etilen oksida dalam kedua produk ini ditemukan telah melebihi standar residu pestisida yang diperbolehkan sebagaimana ditetapkan oleh oleh Kementerian Kesehatan dan Kesejahteraan.
Pada bumbu mi instan produk Indonesia, ditemukan mengandung 0,187mg/kg etilen oksida.
Sedangkan pada saus mi instan dari Malaysia, ditemukan sebanyak 0,065mg/kg etilen oksida.
Menanggapi temuan tersebut, Kementerian Kesehatan memerintahkan agar produk-produk mi instan yang tidak memenuhi syarat segera ditarik dari rak-rak toko.
Departemen kesehatan Taipei menegaskan, Taiwan belum menyetujui penggunaan etilen oksida sebagai pestisida, juga tidak mengizinkan penggunaan gas etilen oksida untuk tujuan desinfeksi.
Perusahaan harus menerapkan prosedur pemantauan mandiri sekaligus memastikan bahwa bahan baku dan produk mematuhi Undang-Undang.
Tanggapan Indofood
PT Indofood memberikan tanggapannya soal Indomie yang ditarik di Taiwan karena disebut mengandung zat pemicu kanker.
GM Corporate Relation Indofood, Stefanus Indrayana menyatakan, pihaknya masih terus mempelajari temuan tersebut. Ia menyebut, klarifikasi resmi akan dilakukan dalam waktu dekat.
“Sedang kami pelajari dan klarifikasi lebih lanjut,” ujar dia dalam pesan singkatnya, Selasa (25/4/2023).
Selain menyebabkan pemcu limfoma dan leukemia atau kanker darah, etilen oksida juga dapat menyebabkan iritasi serius pada kulit dan mata pada siapa saja yang bersentuhan dengan zat tersebut dan bahkan memicu cacat lahir dan keturunan. (sabar)