Semua Tersedia di Indonesia

Loading

Oleh: Fauzi Aziz

Ilustrasi

Ilustrasi

SENANG rasanya. Nikmat dan indah lahir dan besar di negeri ini seraya bersyukur terus- menerus hidup di Indonesia yang kucintai dan kugami sepanjang masa. Pernyataan ini bukan basa- basi atau sekedar menghibur diri. Harusnya memang demikian. Betapa tidak? Semuanya tersedia di muka bumi bernama Indonesia.

Para sahabat negeri ini baik di Asia, Eropa dan Amerika bahkan Afrika, gemes dibuatnya. Kalau boleh dibeli, barangkali akan laku keras. Tak usah dibelilah, disewapun kalau boleh oke juga. Alamnya elok sebagai negara tropis. Sumber daya alamnya melimpah sebagai sumber penghidupan manusia, binatang dan tetumbuhan , termasuk hutan.

Jadi tidaklah berlebihan bangsa-bangsa lain di dunia jatuh hati kepada negeri kita ini. Rasa dan gaya jatuh hatinya macam-macam dilakukannya, ada yang terang-terangan menyatakan sayang dan mengajak kawin. Ada yang kurang transparan, sampai mengajak selingkuh. Selingkuh untuk mengeksploitasi kekayaan yang kita punyai guna kepentingan mereka sendiri yang saling berselingkuh.

Bahkan ada yang sengaja mencuri ikan di laut, kayu di hutan, pasir dan lain-lain. IMF, World Bank, ADB dan lembaga-lembaga rating internasional memberikan penilaian yang positif tentang perekonomian Indonesia, bahkan sampai mendapat gelar sebagai salah satu the new emerging economy di Asia Timur dan Asean. Bahkan ada yang memberi gelar kepada Indonesia sebagai the economic jewel of Asia (permata ekonomi Asia).

Luar biasa bukan? Menjanjikan sekali untuk membangun kekayaan bangsa di masa depan. Sebagai bangsa, kita harus percaya dengan penilaian itu karena dasarnya memang cukup beralasan untuk menjadikan bangsa ini menjadi besar dan kuat di masa depan. Maka dari itu, sekali lagi kita harus bisa secara tulus mensyukurinya.

Optimisme kita harus bulat, demikian pula rasa percaya diri kita juga harus kuat bahwa kita ditakdirkan lahir dan besar di bumi pertiwi Indonesia tercinta sangat tepat untuk membangun sebuah kejayaan dan peradaban. Lantas apa yang harus kita lakukan bersama agar visi hidup kita untuk menjadikan Indonesia masa depanku.

Pertama, kita semua harus bisa hidup dan membangun kehidupan yang rukun dan damai. Meraih cita-cita Indonesia masa depanku tidak bisa dan tidak akan pernah berhasil kalau caranya dibangun dengan semangat percekcokan, gontok-gontokan, mau menang-menangan dan dengan berperilaku kanibal seperti binatang buas.

Semangatnya harus berlandaskan persaudaraaan, bahu membahu, holopis kuntul baris, rawe- rawe rantas untuk membangun hari depan yang lebih gemilang dari saat ini. Modal sosial, modal intelektual dan modal kapital yang kita miliki harus kita dedikasikan dengan semangat tadi agar cita-cita besar kita dapat terwujud dalam kehidupan nyata.

Kerja keras, berkarya dan berprestasi adalah syarat utamanya. Kedua, perlombaan yang kita selenggarakan adalah perlombaan untuk selalu berbuat kebaikan dan kebajikan dan harus kita tanggalkan model perlomabaan yang bersifat riak dan sombong penuh keserakahan untuk memperkaya diri sendiri dan dilakukan dengan cara merampas, merampok dan menguras harta negara dan miliknya rakyat.

Ketiga, sekarang saat yang tepat untuk saling bermaaf-maafan secara tulus sebagai bangsa Indonesia, wabil khusus yang sekarang mendapat atribut sebagai pemimpin. Selama hal ini tidak dilakukan jangan harap kita akan jenak membangun kehidupan masa depan yang damai, tentram dan menyejukkan. Keempat, sesudah itu dapat kita lakukan, maka mari kita tundukkan sejenak kepala kita seraya berdoa memohon petunjuk Tuhan, sekaligus mohon pengawalan-Nya bahwa dengan niat yang bulat kita membangun masa depan Indonesia yang damai untuk mencapai hidup yang layak, sejahtera dan makmur.

Pikiran, hati dan spirit kita curahkan untuk memulai hidup baru yang damai dan tentram penuh optimisme yang tinggi guna menggapai hidup yang mulia di sisi kemanusiaan dan Tuhan tanpa harus melakukan kecurangan dan kepura-puraan dan kebohongan. Kelima untuk dapat menjadikan Indonesia masa depanku, maka sebagai negara dan bangsa harus memulai mengkonsolidasikan segala kekuatan yang kita milki untuk membangun kekayaan nasional yang secara material dan spiritual membawa keberkahan bagi kita semua.

Kita urai satu persatu yang menjadi masalah dan tantangan dalam membangun masa depan dan setahap demi setahap kita pecahkan bersama sama dengan semangat kekeluargaan yang tinggi karena kita adalah bangsa Indonesia, bukan bangsa China, India, Amerika atau Eropa. Resep untuk membangun masa depan tidak harus tunduk patuh kepada resep-resep yang mereka buat untuk membangun masa depan.

Yang baik dan cocok kita ambil, yang tidak cocok dan tidak baik kita buang. Jangan mudah didikte bangsa lain, karena hampir pasti mereka punya kepentingan dengan persoalan pembangunan ekonomi di Indonesia juga di bidang-bidang yang lain. Kebijakan makro ekonomi, kebijakan investasi dan perdangan, kebijakan industri dan sektor-sektor ekonomi lainnya harus dibangun dalam kerangka untuk membangun kekayaan nasional yang mendatangkan manfaat bagi kepentingan nasional.

Membangun infrastruktur bangsa dan kerangka kelembagaan harus didedikasikan untuk kepentingan nasional yang sama agar pertumbuhan ekonomi yang dihasilkan memberikan kesejahteraan dan kemakmuran bersama. Hanya dengan cara ini kita berharap dapat menikmati hidup dengan damai dan tentram di bumi pertiwi Indonesia dan dengan cara ini pula mudah-mudahan negeri ini menjadi tempat yang indah dan nyaman bagi anak cucu kita membangun kekayaan nasionalnya.***

CATEGORIES
TAGS