RI-Uni Emirat Arab Jajaki Kerja Sama Industri Alat Kesehatan

Loading

CENDERAMATA- Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto memberikan cenderamata kepada CEO Tashyeed Group Zayed Bin Owaidah Al Qubaisy seusai melakukan pertemuan di Kementerian Perindustrian, Jakarta 6 Februari 2018.-tubasmedia.com/ist

 

JAKARTA, (tubasmedia.com) – Indonesia dan Uni Emirat Arab berpotensi untuk meningkatkan kerja sama di berbagai sektor industri. Peluang kolaborasi yang akan dijajaki kedua belah pihak antara lain investasi di industri pembangkit listrik, industri alat kesehatan, industri energi alternatif dan migas, serta industri pengolahan air.

“Indonesia memandang Uni Emirat Arab sebagai mitra strategis, khususnya Dubai sebagai salah satu hub perdagangan dunia untuk peningkatan ekspor produk industri kita ke berbagai negara,” kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto seusai menerima Delegasi Investor Swasta Persatuan Emirat Arab yang dipimpin oleh CEO Tashyeed Group, Zayed Bin Owaidah Al Qubaisy di Kementerian Perindustrian, Jakarta, Selasa (6/2).

Menperin menjelaskan, potensi investasi industri power plant di Indonesia seiring upaya pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan yang ditargetkan mencapai 35.000 MW, terdiri dari 291 unit pembangkit listrik, 735 jalur jaringan transmisi, dan 1.273 unit gardu induk dengan total investasi Rp1.189 triliun.

“Kami juga tengah memfasilitasi penelitian dan pengembangan produk solar cell untuk implementasi di industri dan masyarakat,” ujarnya.

Melihat potensi di industri alat kesehatan, pemerintah tengah mendorong penggunaan teknologi terkini secara terintegrasi termasuk komponen, bahan baku dan bahan penolong.

“Kami berharap juga adanya pendirian center of excellent yang mencakup kegiatan litbang dalam mendukung produksi alat kesehatan dasar massal untuk keperluan dalam negeri,” imbuh Menperin.

Selanjutnya, pemerintah sedang berupaya mengembangkan kompetensi sumber daya manusia (SDM) khususnya pada teknik desain produk alat kesehatan.

“Bahkan, kami menggenjot penguatan kapasitas industri kecil dan menengah (IKM) yang menghasilkan komponen alat kesehatan melalui bantuan teknis dan peralatan uji,” ungkap Airlangga.(ril/sabar)

 

CATEGORIES
TAGS