Produksi Kopi Lokal Terus Turun

Loading

171014-usaha5

JAKARTA, (tubasmedia.com) – Produksi kopi para petani terus menurun karena hasil penjualan kopi dinilai tidak memadai untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga. Produksi kopi lokal dari tahun ke tahun terus turun. Produksi kopi pada 2010 yang mencapai 1 ton per hektar turun menjadi 800 kilogram pada tahun 2011 dan pada tahun 2014 menjadi hanya 700 kilogram per hektar.

Produksi kopi petani terus mengalami penurunan, sedangkan permintaan pasar nasional dan internasional terus mengalami peningkatan karena cita rasa kopi lokal yang berkualitas tinggi. Para petani kopi diharapkan membuka usaha warung minuman kopi untuk memanfaatkan nilai tambah produk dan meningkatkan kesejahteraan. Usaha yang didorong Koperas Mitra Malabar ini sebagai terobosan yang menguntungkan petani kopi daripada menjual dalam bentuk biji.

General Manager Koperasi Mitra Malabar Abdul Rochim mengatakan usaha warung kopi lebih menguntungkan dibanding petani menjual dalam bentuk mentah yang hanya Rp 70.000 per kilogram. Jika dihitung secara sederhana, jika satu kilogram biji kopi bisa menghasilkan 100 gelas dan harga satu gelas kopi Rp 15 ribu, maka total pendapatannya adalah Rp 1,5 juta.

Selama ini, pecinta kopi hanya disuguhi kopi sachet instan hasil impor yang berkualitas rendah. “Saat ini, kopi sachet impor cukup diminati masyarakat karena ketersediaan dan minat petani untuk membuka usaha warung kopi kurang, sehingga mau tidak mau pecinta kopi terpaksa menikmati kopi sachet,” katanya. (sis)

CATEGORIES
TAGS