Presiden Jokowi Puji Ketegasan Bawaslu
JAKARTA, (tubasmedia.com) – Presiden Joko Widodo menceritakan kisah menarik, yang terkait dengan peran Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), saat menjadi calon presiden pada Pemilihan Presiden tahun 2014. “Saya ingat, waktu masih jadi capres, ada surat ke saya, dipanggil Bawaslu, kemringet (berkeringat) saya,” kata Presiden Jokowi di hadapan anggota Bawaslu yang dipimpin Ketuanya Muhammad dan Bawaslu Provinsi se Indonesia, di Istana Negara, Jakarta, Selasa (24/2/2015).
Menurut Presiden, saat itu ia hadir dengan deg-degan, terlebih saat anggota Bawaslu, Nelson Simanjntak, mengajukan pertanyaan kepadanya. “Saya ditanya, apakah Bapak menyampaikan kalimat ini? Seingat saya iya,” kata Jokowi seraya menyebutkan, banyak sekali pertanyaan yang dia jawab apa adanya saja. “Ternyata, tidak ada masalah. Kalau ada masalah juga pasti menjadi ramai pada saat itu,” kata Jokowi, seperti dikutip dari laman Setkab, Selasa malam.
Menurut Jokowi, intinya, dia memuji ketegasan Bawaslu. Tentu saja ketegasan dan integritas itu dihormati oleh calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres). Presiden Jokowi bersyukur, Pilpres 2014, yang sebelumnya menjadi tanda tanya, apakah berakhir dengan mulus atau dengan sebuah kerusuhan, akhirnya semuanya happy ending. Dikemukakan, hal itu tidak terlepas dari penyelenggara pemilu, Bawaslu dan Komisi Pemilihan Umum (KPU), yang betul-betul berada pada posisi yang menurut persepsi masyarakat, netral dan mempunyai integritas yang tinggi terhadap pekerjaannya.
Menanggapi permintaan yang disampaikan Ketua Bawaslu Muhammad agar lembaga itu memiliki gedung sendiri, Presiden Jokowi mengatakan, pemerintah baru melakukan proses moratorium untuk pembangunan gedung pemerintah. Dikatakan, bisa saja dilakukan atas izin atas persetujuan presiden. “Pada hal-hal yang sangat diperlukan dan itu merupakan sesuatu yang urgent memang diperbolehkan. Tetapi, tidak terus semuanya bangun gedung, semua minta gedung. Sehingga infrastrukturnya justru menjadi nomor dua atau tiga, yang dibutuhkan rakyat,” kata Presiden Jokowi. (ril/ender)