Presiden Berharap Masyarakat Tetap Memelihara Optimisme
JAKARTA, (tubasmedia-com) – Presiden Joko Widodo mengharapkan masyarakat tetap memelihara rasa optimismenya bahwa ke depan bangsa ini akan lebih baik. Hanya, pemerintah memerlukan waktu untuk mewujudkan keinginan masyarakat itu.
Presiden mengakui, meskipun baru enam bulan dia memimpin negara ini, sudah ada yang mempertanyakan hasil pemerintahannya. Itu dikemukakan Jokowi dalam acara Silaturahmi Pers Nasional, di TVRI, Jakarta, Senin (27/4/2015) malam.
Dikemukakan, pemerintah yang dipimpinnya baru bisa menggunakan anggaran setelah diketuk DPR-RI pada pertengahan Januari. Setelah itu, butuh waktu 2-3 bulan untuk melaksanakan proses administrasi, dan proses lelang.
“Nah sekarang inilah waktunya sudah mulai pelaksanaan. Jadi, kalau nanti ada yang bertanya lagi, Pak mana Kartu Indonesia Sehat (KIS), mau minta berapa? Ya, karena kita siapkan 84 juta. Siap saya sebar ke mana-mana. Kartu Indonesia Pintar (KIP) mau minta berapa? Ada 18 juta yang sekarang mulai kita bagi,” kata Jokowi seraya menyebutkan, keterlambatan itu karena proses pembuatan KIS dan KIP itu pakai lelang, karena kalau tidak lelang, bisa ramai.
Seperti dipetik dari laman Setkab, Selasa (28/4) pagi, Presiden mengatakan, benar rakyat memerlukan sesuatu yang konkret sekarang ini, sesuatu yang nyata yang dapat mereka rasakan. Kepala Negara mengajak masyarakat melihat dalam satu-dua hari ini. “Jalan tol Lampung sampai Aceh, jalan tol trans Sumatera, insya Allah dalam sehari dua hari ini kita mulai,” katanya.
Selain itu, pembangunan jalan tol yang sempat berhenti, yaitu Solo – Kertosono, minggu ini juga akan langsung dimulai lagi. Demikian juga dengan program pembangunan perumahan, rumah susun, Presiden meyakinkan minggu ini akan mulai semuanya.
Presiden Jokowi mengakui, tentu saja hasil yang diinginkan masyarakat belum bisa langsung terwujud semuanya, karena perlu waktu. Selain itu, diingatkan Presiden Jokowi, desain kebijakan kita kadang-kadang memang menyakitkan di depan, sakit di depan.
Menurut Jokowi, banyak yang menyampaikan kepadanya kalau popularitasnya turun karena policy di depan yang dirasakan membuat sakit banyak orang. Tapi, dia meyakini, 3 tahun, 4 tahun, 5 tahun yang akan datang akan kelihatan apa fokus pekerjaan pemerintah, dan apa yang dikerjakan pemerintah.
Dikemukakan, selain perlu waktu, juga diperlukan kerja keras dari semua pihak. Terlebih dengan situasi tekanan ekonomi global, tekanan keuangan global, seperti sekarang, sehingga memang kita perlu banyak ‘melompat’. (ril/ender)