Prabowo tak Tegas, Bukan tak Mungkin Fadli Zon Depak Prabowo dari Gerindra
JAKARTA, (tubasmedia.com) – Sebelumnya, Politikus Partai Gerindra, Fadli Zon membantah pemberitaan yang terkait Partai Gerindra. Pemberitaan tersebut menyatakan bahwa Gerindra mendukung pemerintahan Joko Widodo dalam membubarkan organisasi yang dinilai dapat memecah belah Republik Indonesia.
Fadli menyebutkan bahwa tidak ada keputusan Partai Gerindra yang mendukung pembubaran organisasi tanpa proses pengadilan.
“Tidak ada keputusan @gerindra mendukung pembubaran organisasi tanpa proses pengadilan,” kata Fadli di akun Twitter miliknya.
Ia menegaskan bahwa sebagai negara hukum, Indonesia harus tetap menghormati konstitusi yang berlaku.
“Sbg negara hukum tetap harus menjunjung tinggi konstitusi n UU,” tuturnya.
Cuitan Fadli tersebut disoroti berbagai pihak di dunia maya, salah satunya Ketua Cyber Indonesia, Husin Shihab.
Ia menilai, apabila pernyataan Fadli sudah berbeda dengan pernyataan resmi partai, bukan tidak mungkin akan muncul partai tandingan.
“Kalau uda begini sikapnya @fadlizon kayaknya bakal ada @Gerindra perjuangan,” tulis Husin pada Sabtu, 2 Januari 2021 seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari akun Twitter @HusinShihab.
Selain itu, Husin juga mengingatkan Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto untuk mengambil sikap terhadap Fadli Zon.
Menurutnya, Fadli tidak lagi peduli pada pernyataan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Rahayu Saraswati.
“Pak @prabowo harus tegas soal ini karna FZ uda gak perduli dgn statement wakil ketua partainya @RahayuSaraswati,” katanya.
Tidak hanya itu, ia memberikan dua pilihan pada pihak Gerindra yakni menonaktifkan atau menyuruh Fadli Zon untuk diam. Jika tidak dilakukan, kata Husin, Gerindra akan direbut oleh anggota DPR tersebut.
“Pilihannya FZ dinonaktifkan, atau disuru diam, atau Gerindra akan direbut FZ,” ucapnya.
Sebelumnya, Rahayu Saraswati menyebutkan bahwa Gerindra mendukung kebijakan pemerintah untuk bersikap tegas kepada kelompok intoleran di Tanah Air.
Sebab, menurutnya, kelompok intoleran tersebut dapat membahayakan masa depan bangsa Indonesia.(sabar)