Polisi Didoor…

Loading

Oleh: Sabar Hutasoit

ilustrasi

ilustrasi

DALAM kurun waktu dua bulan di penghujung tahun 2013, sedikitnya empat anggota polisi menjadi korban penembakan orang tak dikenal. Aparat keamanan itu tewas dalam melaksanakan tugas dan hingga tulisan ini diturunkan, aparat negara yang ditugasi meringkus pelakunya, belum juga berhasil.

Belum jelas apa motif penembakan terhadap oknum-oknum polisi yang tak berdosa itu. Namun berbagai analisa muncul dari para pengamat. Ada suara yang mengatakan pelaku penembakan itu adalah teroris. Ada juga yang menyebut, gembong narkotika. Juga muncul dugaan akibat perebutan rezeki lewat pengawalan truk yang akan melintas jalan protokol.

Siapa-pun pelakunya, dari kelompok manapun mereka atau siapa-pun pimpinan para pelaku, bagi masyarakat itu tidak terlalu penting. Ringkus pelakunya, adili dan ungkap secara transparan apa motifnya. Itu yang diharapkan masyarakat. Bukan sekadar perdebatan para pengamat.

Perdebatan para pengamat tidak akan menyelesaikan persoalan bahkan sebaliknya bisa mengaburkan masalah. Yang pasti korban sudah berjatuhan dan nyawa dari orang-orang tak berdosa sudah melayang. Keluarga yang ditinggalkan juga sudah pasti menderita, apalagi yang jadi korban adalah tulang punggung keluarga. Tidak jelas siapa musuhnya, tapi harus mati konyol di tangan orang-orang yang tidak bertanggungjawab.

Jadi tidak ada kamus lain selain harus meringkus pelakunya dan usut tuntas apa latar belakangnya.

Warga masyarakat juga pasti semakin gelisah dan khawatir selama aparat keamanan belum meringkus pelaku dan mengungkap tuntas unsur penembakan anggota polisi tersebut. Jika polisi saja yang tugasnya menjaga keamanan negara sudah bisa dengan gampang didor dan pelakunya sulit diringkus, apalagi masyarakat?

Bisa-bisa anggota masyarakat akan lebih gampang dan mudah didor. Kenapa tidak ? Wong aparat yang dilengkapi bedil saja sudah bisa dibunuh dengan gampang. Pembunuhan di jalan raya dan d muka umum lagi. Anehnya, sekali aneh, koq pelakunya sulit diringkus?

Dimana para intel kita yang elit itu. Dimana para pengawal negeri ini. Apakah intel negeri ini sudah tidak tajam lagi endusannya terhadap hal-hal negatif yang akan terjadi yang sekaligus mengganggu keamanan dan kenyaman berbangsa dan bernegara.

Harus dicatat, bahwa jika penembakan kepada para aparat kepolisian ini tidak segera diungkap, Jakarta bisa disebut sebagai kota yang tidak aman sekaligus menunjukkan Jakarta seperti wilayah ‘tak bertuan’.dan setiap minggu akan kita baca di media, korban penembakan berjatuhan, baik itu aparat kepolisian, maupun tentara dan siapa saja saja.

Kondisi ini juga bisa dimanfaatkan pihak-pihak tertentu untuk mengacaukan situasi Jakarta, terutama menjelang pemilu dan pilpres 2014.

Kerja sama seluruh aparat dan pemangku kepentingan untuk mengendalikan situasi yang kondusif di negeri ini diperlukan mengingat Jakarta adalah pusat pemerintahan yang memang penanganan sistem keamannya perlu ekstra ketat agar aksi-aksi kejahatan, terutama bersenjata api tidak meluas.

Jakarta adalah juga barometer dan jika Jakarta sudah berhasil dilumpuhkan orang-orang yang tidak bertanggungjawab, maka seluruh negeri ini akan dikuasai. ***

CATEGORIES
TAGS

COMMENTS