Petani Tebu Keluhkan Harga Gula Rendah
JAKARTA, (tubasmedia.com) – Petani tebu menjerit, mengeluhkan harga gula yang terlalu rendah. Pendapatan petani tebu menurun. Demikian dikemukakan anggota Komisi VI DPR RI, M. Sarmuji, yang mengaku menerima keluhan dari para petani tebu di daerah pemilihannya, seperti petani di Kota kediri, Tulungagung, dan Blitar.
Ia mengatakan, penghasilan petani tebu menurun drastis karena saat ini harga gula terlalu rendah. Per hektare mereka rugi sekitar Rp 15 juta. Lewat keterangan tertulisnya, Selasa (13/1), Sarmuji, mengatakan, kerugian para petani tebu, karena adanya sistem pembagian hasil antara petani dan pabruk gula. Dari sistem itu, petani tebu hanya mendapatkan hasil dari bagian tebu yang dihasilkannya sendiri. Jika harga gula terlalu rendah, hasil dari penjualan gula yang menjadi bagian petani juga rendah.
Politikus dari Fraksi Partai Golkar itu mengatakan, petani juga mengeluhkan rendemen tebu yang penentuannya tidak transparan. Dijelaskan, rendemen petani tubu di negara ini tidak ada yang sampai mencapai sembilan persen. Rendemen mereka mayoritas berada pada kisaran 8,6 persen. Itu pun ada di pabrik-pabrik tertentu. Dengan begitu, jika rendemen tebu rendah maka proporsi penghasilan gula juga rendah. (sabar)