Perusahaan Asal China Bangun Pabrik Benang Mewah di Subang
JAKARTA, (tubasmedia.com) – PT Xinfung Industry Indonesia, anak usaha Jiangsu Xinfang Technology Group menggebrak dunia industri tekstil dengan meresmikan pembangunan pabrik baru di kawasan Subang Smartpolitan.
Dengan investasi awal 30 juta dolar AS atau ekuivalen Rp 450 miliar, pabrik ini menjadi tonggak ekspansi China di Indonesia, menjanjikan 300 lapangan kerja baru, transfer teknologi dan dorongan signifikan bagi neraca perdagangan Indonesia melalui ekspor 100 persen ke Asia Tenggara.
Berdiri sejak 1982 di Zhangjiagang, Jiangsu, Tiongkok, Jiangsu Xinfang Technology Group adalah raksasa tekstil yang menguasai produksi benang mewah (fancy yarn) dan pewarnaan serat.
Melalui PT Xinfung Industry Indonesia, perusahaan ini membawa keahliannya ke Subang Smartpolitan, kawasan industri cerdas yang dikelola PT Suryacipta Swadaya. Pabrik ini menempati lahan seluas 4 hektar, penyelesaian pembangunan ditargetkan pada akhir 2025 dan operasional penuh pada Februari 2026. Rencana ekspansi tahap kedua dan ketiga bahkan diproyeksikan bernilai hingga tiga kali lipat, mencapai 90 juta dolar AS.
General Manager Jiangsu Xinfang James Chen menjelaskan alasan memilih Indonesia, yakni ketersediaan tenaga kerja melimpah, budaya kondusif, lingkungan bisnis stabil dan daya inovasi kuat menjadikan Indonesia destinasi ideal.
Pemain Utama
“Kami yakin Indonesia akan jadi pemain utama manufaktur global,” ujar James, Rabu (30/4/2025).
Subang Smartpolitan dipilih karena lokasinya dianggap strategis, dekat dengan Jalan Tol Trans Jawa, Pelabuhan Patimban dan Bandara Kertajati, memastikan efisiensi logistik dan ekspor ke Vietnam, Tiongkok, Thailand dan pasar global lainnya.
Produk Ekspor dan Teknologi Ramah Lingkungan Pabrik Xinfung akan memproduksi fancy yarn berbahan benang alami dan berkelanjutan, menargetkan pasar premium Asia Tenggara.
Seluruh produk diekspor, berkontribusi pada neraca perdagangan positif Indonesia, sebagaimana diungkapkan Vice President Sales Marketing Tenant Relations PT Suryacipta Swadaya Abednego Purnomo.
“Setiap investasi ini membawa dampak positif, terutama karena 100 persen produksi untuk ekspor,” cetusnya.
Penggunaan mesin otomatis dan semi-otomatis akan meningkatkan efisiensi, sekaligus mentransfer teknologi baru ke tenaga kerja lokal, mendukung visi Indonesia sebagai hub manufaktur global.
Sementara itu, Direktorat Jenderal Industri Kimia, Farmasi dan Tekstil, Sri Bimo Pratomo, menambahkan, investasi Xinfung memperkuat keyakinan bahwa Indonesia adalah destinasi utama investasi padat karya.
Kami harap ini jadi model investasi asing yang membawa modal, teknologi dan kepedulian lingkungan,” imbuhnya. (sabar)