Pembinaan Setengah Hati Bikin Kecewa Pengusaha Kerajinan Rakyat
Laporan: Redaksi

Ilustrasi
TASIKMALAYA, (TubasMedia.Com) – Meski peluang bisnis kerajinan batik tulis dan bordir menggairahkan, tapi pengusaha kerajinan rakyat di Tasikmalaya kecewa karena Pemda Tasikmalaya masih setengah hati dalam melakukan pembinaan kepada perajin kain batik dan bordir.
Saat ini batik tengah mendapat perhatian pemerintah dengan munculnya kebijakan penggunaan batik bagi Pegawai Negeri Sipil (PNS) pada hari-hari tertentu. Namun, para perajin dan pengusaha bordir masih kesulitan mengembangkan dan menjual produknya di wilayah pemasaran Tasikmalaya
Ade (42), pengusaha bordir Tasikmalaya mengharapkan adanya lokalisasi penjualan khusus produk bordir yang strategis dengan angkutan umum yang mudah. Selama ini lokasi para pengrajin dan pengusaha bordir ada pada jalur yang tidak strategis. Dia mengharapkan lokasi penjualan produk bordir Tasikmalaya bisa di fokuskan dalam satu titik yang terletak di pusat kota, tidak seperti sekarang tersebar di mana-mana.
Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Prof. Moch. Surya saat melakukan kunjungan kerja dan bertemu dengan para pelaku Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di Tasikmalaya mengatakan lebih mudah mencari lokasi penjualan bordir di Bandung dari pada di Tasikmalaya. Kemudahan itu membuat sekitar empat kali konsumen Malaysia bolak balik berbelanja aneka bordir ke Bandung.
Kepala Dinas Koperasi UKM dan Perdagangan Kota Tasikmalaya, Tantan Rustandi merasa kecewa konsumen bordir Malaysia hanya sampai ke Bandung. Padahal produk bordir Tasikmalaya memiliki kualitas dan harga yang bersaing dengan produk bordir di Bandung. (hakri)