Pelajar di Papua Tolak MBG, Tuntut Pendidikan Gratis, 16 Siswa Ditahan Polisi
TOLAK MBG – Siswa di Papua, Senin 17 Pebruari 2025 demo tolak program MBG dan menuntut pendidikan gratis berkualitas, polisi membubarkan dan menahan 16 orang siswa -ist/tubasmedia.com
JAKARTA, (tubasmedia.com) – Ratusan pelajar unjuk rasa tolak program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua Pegunungan, Senin (17/2/2025). Alih-alih menerima makan gratis, para pelajar menuntut pendidikan gratis berkualitas.
Namun, rencana para pelajar menyuarakan aspirasi menolak program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digagas Presiden Prabowo, dibubarkan aparat kepolisian. Para siswa ditembaki dengan gas air mata dan memicu kericuhan.
“Kami butuh pendidikan gratis berkualitas, bukan makan siang gratis”.
“Makan masakan mama lebih bergizi daripada makan siang gratis di sekolah,” sahut siswa lainnya
Dikabarkan ada 16 siswa ditahan saat berunjuk rasa menyuarakan aspirasi tolak makan gratis. Mereka ditahan di Polsek Heram, Wamena, Kota Jayapura.
Staf Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Papua, Imanus Komba, kepada media mengatakan, aksi para siswa hanya penyampaian aspirasi yang telah dijamin oleh undang-undang. Mereka berencana menyuarakan aspirasinya menuntut pendidikan gratis berkualitas daripada makan gratis ke Dinas Pendidikan dan Kebudayaan.
Aksi pelajar yang melibatkan siswa SMP dan SMA berlangsung sejak pagi. Tujuan mereka menyampaikan aspirasi kepada pemerintah daerah maupun pemerintah pusat.
Aspirasi yang ingin disampaikan tidak hanya dilingkup program makan gratis, namun juga menyangkut keresahan terhadap pendidikan.
“Kami tolak makanan gratis karena makanan gratis mengandung racun, dan kami lihat sudah ada korban juga di wilayah Jawa. Kami tidak mau juga seperti itu.” orasi para siswa
“Kami hanya meminta pendidikan gratis saja, tidak ada yang lain-lain, karena selama ini kami bayar administrasi, jadi kami tidak mau kami jadi korban,” ungkap pelajar lainnya.
“Kami butuh pendidikan gratis berkualitas, bukan makan siang gratis”.
“Makan masakan mama lebih bergizi daripada makan siang gratis di sekolah,” sahut siswa lainnya.
Diketahui, massa aksi berangkat dari sekolah masing-masing, kemudian saling menunggu dan kemudian Bersatu ke Gedung DPRD dengan tujuan menyampaikan tuntutannya. (sabar)