Operasional Penambangan Pasir Besi Minta Dibatasi

Laporan: Redaksi

Ilustrasi

CILACAP, (Tubas) – Kondisi jalan sering rusak, selain disebabkan drainase yang buruk dan selalu dilewati truk pengangkut pasir besi, ratusan warga Desa Adiraja, Kecamatan Adipala, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, Sabtu (3/12), memblokir jalur lintas selatan Jawa Tengah yang melewati desa tersebut.

Dalam aksi itu warga menanami ruas jalan sepanjang 1,5 kilometer dengan berbagai tanaman antara lain pohon pisang dan tanaman dalam pot. Bahkan, warga menghentikan puluhan truk pengangkut pasir besi yang hendak melintas di jalan alternatif Cilacap-Yogyakarta tersebut.

Menurut warga, perusahaan pertambangan mau pun truk pengangkut pasir besi seharusnya ikut bertanggung jawab atas kerusakan jalan. Warga juga telah beberapa kali melakukan aksi pemblokiran jalan, khususnya terhadap truk pengangkut pasir besi. “Aksi kali ini melibatkan lebih banyak warga dibanding aksi-aksi sebelumnya. Warga marah dan emosi karena kondisi jalan yang dilalui truk pasir besi semakin rusak di musim hujan ini,” kata Salipan, warga Desa Adiraja yang ditemui Tubas di lapangan.

Warga lainnya mengatakan, selain kerusakan, kondisi badan jalan kini jauh lebih rendah dari bahu jalan. Hal itu disebabkan adanya tumpukan pasir besi yang tercecer di jalan saat diangkut truk dari lokasi penambangan ke sejumlah tempat penampungan. Warga khawatir, ruas jalan itu akan tergenang air pada saat turun hujan sehingga semakin mempercepat terjadinya kerusakan. “Kerusakan jalan paling parah berada di depan SMP Kristen Adipala,” keluh Marto warga setempat.

Aksi pemblokiran yang berlangsung sekitar satu jam itu berakhir setelah puluhan personel Polsek Adipala dibantu Polres Cilacap tiba di lokasi. Polisi lantas menyingkirkan sejumlah pohon yang ditanam warga di tengah jalan. Namun, warga tetap berkumpul di sekitar lokasi pemblokiran. Mereka membubarkan diri setelah hujan lebat mengguyur wilayah itu. Dan hingga Sabtu siang, polisi masih berjaga di sekitar Desa Adiraja. (estanto)