‘’Ndasmu’’ Etik, Guntur; Prabowo tak Berubah, tetap Kasar dan Tempramen
JAKARTA, (tubasmedia.com) – Mohamad Guntur Romli atau yang karib disapa Guntur Romli menyoroti ucapan Prabowo Subianto. Belum lama ini, Prabowo Subianto mengatakan kata ‘ndasmu’ ditujukan kepada Anies Baswedan.
Kata itu rupanya juga pernah disampaikan Prabowo Subianto kepada Presiden Jokowi dalam kontestasi Pemilu 2019 lalu.
Dalam video yang viral di jagat maya, Prabowo Subianto menyentil pertanyaan yang disampaikan Anies Baswedan dalam debat capres perdana pada 12 Desember 2023.
Saat itu Anies Baswedan bertanya soal pelanggaran kode etik berat yang dilakukan Ketua MK Anwar Usman dalam putusan yang meloloskan Gibran Rakabuming menjadi cawapres.
Pertanyaan itu kembali disentil oleh Prabowo Subianto dalam sebuah forum Gerindra.
“Bagaimana perasaan Mas Prabowo soal etik etik etik, ndasmu etik,” ucap Prabowo.
Sementara di tahun 2019, ia menyentil Jokowi dengan ucapan berikut.
“Pertumbuhan ekonomi di Indonesia adalah 5%. Lima persen ndasmu,” katanya pada pemilu 2019.
Sikap tempramental yang ditunjukkan Prabowo baik di masa lalu maupun masa kini menjadi sorotan publik di jagat maya.
Guntur Romli menyebut Prabowo Subianto tidak berubah.
“Cuma mau bilang, Prabowo tidak pernah berubah, masih tempramen & kasar,” katanya, dikutip redaksi dari Twitter @GunRomli, Sabtu, 16 Desember 2023.
“Dulu 2019 nyerang Pak Jokowi dgn ucapan ‘ndasmu’, dan skrng ke lawan debatnya (Ganjar & Anies) juga pakai ‘ndasmu’.”
Menurut Guntur Romli, branding gemoy yang dilakukan Prabowo tak akan merubah sifat asli Prabowo Subianto.
“Jadi mau sekuat apapun direbranding gemoy, gemoy yg keluar tetap aslinya: ndasmu, ndasmu,” tambah dia.
Berikut arti kata ’’ndasmu etik’’ yang viral setelah diucapkan oleh calon presiden Indonesia, Prabowo Subianto.
Diketahui, capres pasangan Gibran Rakabuming tersebut mengucapkan kata ‘ndasmu etik’ di hadapan para kader Partai Gerindra.
Momen tersebut kemudian viral di media sosial Twitter X, Instagram, hingga TikTok, dan mendapat berbagai reaksi pro-kontra netizen.
Prabowo Subianto diduga menanggapi pertanyaan Anies Baswedan yang dilontarkan kepadanya soal putusan Mahkamah Konstitusi (MK) dan Majelis Kehormatan MK (MKMK) soal batas usia capres-capres, dalam acara debat capres Selasa (12/12/2023).
Dalam video viral, Prabowo terlihat berdiri di podium berlogo Partai Gerindra.
“Bagaimana perasaan Mas Prabowo soal etik? Etik, etik,” kata Prabowo.
“Ndasmu etik (pala lu etik red.),” sambung Prabowo, disambut teriakan dan tepuk tangan kader Gerindra.
Calon presiden nomor urut dua Prabowo Subianto saat menyampaikan visi-misi nya dalam debat capres di KPU, Jakarta Selasa (12/12/2023).
Calon presiden nomor urut dua Prabowo Subianto saat menyampaikan visi-misi nya dalam debat capres di KPU, Jakarta Selasa (12/12/2023). (DOK. TIM MEDIA PRABOWO SUBIANTO)
Lantas apa arti kata ‘ndasmu etik’ yang diucapkan oleh Prabowo? Kata ndasmu diambil dari bahasa Jawa yang berarti ‘pala lu’.
Sedangkan arti kata etik menurut KBBI adalah kumpulan asas atau nilai yang berkenaan dengan akhlak; nilai mengenai benar dan salah yang dianut suatu golongan atau masyarakat.
Dalam bahasa Jawa, ada beberapa tingkatan kehalusan bahasa.
Kata ndasmu termasuk ragam tutur ngoko atau tingkatan paling rendah dalam tingkatan kehalusan bahasa Jawa.
Kata ini biasa dipakai ketika berbicara dengan teman sebaya, orang yang lebih muda, dan orang yang akrab.
Kata ini juga bisa menunjukkan jika status (power) orang yang berbicara lebih tinggi, atau akrab dengan lawan bicaranya.
Arti kata ‘ndasmu etik’ yang tengah viral setelah diucapkan oleh calon presiden Indonesia, Prabowo Subianto.
Kata ndasmu selain memiliki arti literal ‘kepala’, juga memiliki makna tertentu.
Kata ndasmu bisa menunjukkan sikap penolakan, ketidaksetujuan, keluhan, sindiran atau candaan.
Misalnya dalam percakapan berikut ini:
Akbar: ‘Saf, mbok aku njilih duitmu satus ewu?’ (‘Saf, boleh dong saya pinjam uangmu seratus ribu’)
Safwan: ‘Ndasmu, durung bayaran lho awakku ki’ (‘Enak saja, belum gajian loh saya’.)
Penggunaan kata ndasmu sangat harus memperhatikan konteks situasi agar tidak salah pemaknaan. (sabar)