Mobil Murah Tidak Pakai BBG, Ini Jawaban Dirjen IUBTT
Laporan: Redaksi

Dirjen Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi (IUBTT) Budi Darmadi
JAKARTA, (TubasMedia.Com) – Peluncuran mobil murah atau Low Cost Green Car (LCGC) menimbulkan pro dan kontra, khususnya soal macet dan bakal membuat konsumsi BBM subsidi melonjak. Kenapa mobil murah tak pakai bahan bakar gas (BBG)?
Saat ini pemerintah sedang menekan konsumsi BBM yang jumlah impornya banyak, dan membuat transaksi berjalan defisit.
Dirjen Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi (IUBTT) Budi Darmadi menjelaskan, pemerintah memang saat ini terus menggalakkan program konversi BBM ke BBG.
“Namun mobil murah tidak pakai gas. Masalahnya sekarang kalau kita di Cirebon mau isi di mana? Kalau di Jakarta saja baru ada 16 SPBG, belum banyak. Tapi program konversi ini sudah mulai dan pemerintah terus memperbanyak infrastrukturnya,” ujar Budi ketika ditemui di Gedung DPR, Senyan, Jakarta, Rabu (18/9/2013).
Selain itu, kata Budi, program konversi BBM ke BBG masih menunggu insentif potongan Pajak Penjualan Atas Barang Mewah (PPnBM) sebesar 20% bila mobil dipasang converter kit.
“Insentif tersebut diberikan kalau industri otomotif pasang converter kit, dapat diskon 20%,” katanya. lantas kenapa tidak di mobil murah saja diterapkan?
“Industri otomotif itu mengikuti kebijakan energi nasional, kalau kebijakannya masih menggunakan BBM ya industri otomotif akan mengikuti dengan menciptakan kendaraan yang menggunakan BBM. Solar ya mereka buat solar, gas ya pakai gas. Bahkan di Amerika ada mobil pakai bioethanol, di sini kan nggak mungkin karena bioethanol dari gula. Sementara gula di sini kita makan, di Smerika berlebih, jadi tergantung kebijakan energi suatu negara, saat ini kan masih BBM,” tegas Budi. (sabar)