Menjelang Idul Fitri, Harga Sembako Naik
Laporan: Redaksi

PROBOLINGGO, (TubasMedia.Com) – Memasuki Bulan Ramadan serta menjelang hari raya, baik Idul Fitri ataupun Idul Adha, harga sembilan bahan pokok (Sembako) mengalami kenaikan. Tingkat kenaikannya bervariasi, ada yang hanya naik beberapa ratus rupiah, tapi ada juga yang naik jauh dari harga semula.
Seperti di Pasar Baru Kecamatan Mayangan Kota Probolinggo, pedagang kios sembako, H Ramdan(48) saat ditemui Tubas waktu lalu mengatakan, sebagian besar harga bahan pokok sudah naik. Tetapi kenaikan yang terjadi menjelang Idul Fitri, tidak akan terus berlanjut sampai usai Idul Adha Hal ini dikarenakan pasokan yang menipis, sehingga bahan pokok di pasar pun terbatas.
Bahan pokok yang mengalami kenaikan di antaranya, harga telur ayam yang semula Rp17.500/kg sekarang Rp19,000kg, minyak curah mengalami kenaikan lebih tinggi, dari Rp9,500/kg, sekarang Rp10,400/kg, begitupun harga gula putih, Rp9,500/kg sekarang Rp10,400/kg hingga Rp.11,000, kecap semula Rp18,000/botol sekarang menjadi Rp20,000/botol, harga beras dengan kualitas biasa pun mengalami kenaikan, dari Rp6,400/kg, sekarang Rp7000/kg, serta kacang tanah naik dari Rp14,000/kg menjadi Rp16,000/kg. Yang terpantau stabil adalah harga terigu.
Selain harga yang naik, ternyata ada juga harga bahan pokok yang mengalami penurunan harga, seperti, gula merah dari Rp9000/kg menjadi Rp8500/kg. Berhubung warga Kota Probolinggo memiliki tradisi mengadakan hajatan, pada hari raya Idul Fitri atau sesudahnya, sehingga pasar yang ramai bukan hanya menyambut hari raya, tetapi juga mempersiapkan kebutuhan lainnya. “Di sini, warga selain membeli persiapan untuk Lebaran, juga belanja buat persiapan lainnya, seperti hajatan,” tambahnya.
Persaingan saat ini sangat dirasakan keras oleh Misnatun (pedagang kios lainnya), mulai dari keuntungan sampai soal pelanggan. Sejak berdagang tahun 1985 lalu terasa banyak perbedaan. “Sekarang pembeli sudah pintar, jadi di sini mahal sedikit aja, pasti pindah ke kios lainnya,” ujarnya. Namun, bagaimana pun kenaikan harga menjelang Idul Fotri, para pembeli tetap pasrah, karena butuh sembako. (haroem)