Masih Ada Potensi Pelemahan IHSG

Loading

index

JAKARTA, (tubasmedia.com) – Head of Research NH Korindo Securities Indonesia (NHKSI), Reza Priyambada memaparkan, cenderung melemahnya laju bursa saham Tiongkok setelah merespon pelemahan rilis data-data makroekonominya memberikan sentimen negatif bagi pergerakan bursa saham regional, tak terkecuali IHSG.

“Kondisi ini pun seperti yang kami sampaikan sebelumnya, dengan akhir yang positif tentunya berharap dapat berlanjut pergerakan positif tersebut. Akan tetapi, perlu dicermati rilis data-data makro antara lain dari Tiongkok yang dapat mempengaruhi laju IHSG,” kata Reza, Kamis (12/3/15). Meski masih ada potensi pembalikan arah naik bagi IHSG namun, jika laju bursa saham global kembali melemah tentu akan menutup peluang kenaikan tersebut. Apalagi jika masih diiringi pelemahan nilai Rupiah dan aksi jual investor asing.

Tetap cermati sentiment yang ada. Apalagi juga diiringi dengan masih berlanjutnya pelemahan nilai mata uang Rupiah terhadap US$ meskipun menunjukkan penguatan terhadap Yen, Euro, dan Poundsterling. Pelemahan nilai tukar Rupiah terhadap US$ dianggap telah mengkhawatirkan karena hampir sebagian besar transaksi di internal Indonesia masih menggunakan US$ sehingga ketika laju US$ mengalami kenaikan maka dapat mengganggu kinerja, terutama kinerja pada perusahaan yang banyak mengandalkan bahan baku impor.

“Pelemahan IHSG kali ini banyak ditopang oleh turunnya saham-saham di sektor properti (termasuk sub sektor konstruksi), industry dasar, aneka industry dan lainnya. Bahkan sektor komoditas yang dianggap menikmati keuntungan dengan pelemahan nilai tukar Rupiah pun tidak luput dari sasaran aksi jual,” jelas Reza. Penguatan mayoritas saham sehari sebelumnya dimanfaatkan pelaku pasar untuk profit taking. Investor asing kembali melakukan nett sell (dari net sell Rp 484,96 miliar menjadi net sell Rp 1,01 triliun).

Pada perdagangan Kamis (12/3/15) IHSG diperkirakan akan berada pada rentang support 5385-5400 dan resisten 5425-5445. Laju IHSG gagal bergerak menuju area target resisten (5468-5478) namun, mampu bertahan di atas area target support (5395-5400). “Sinyal teknikal yang mengindikasikan penguatan tampaknya gagal direalisasi seiring kuatnya aura negatif yang diiringi maraknya aksi jual sehingga membuat IHSG jauh dari peluang pembalikan arah naik,” tutur Reza.

Dengan masih adanya sentiment pelemahan nilai tukar Rupiah maka laju IHSG pun sulit untuk rebound. Pelaku pasar pun lebih memilih untuk menunggu harga di bawah di tengah mulai masuknya tren penurunan IHSG. “Kami melihat masih ada potensi pelemahan IHSG namun, kami berharap dapat terbatas,” tutup Reza.

Pertimbangan saham-saham antara lain :

AALI 25800-26450|Inverted hammer di atas MBB. Parabolic SAR bergerak naik diikuti peningkatan RSI|Trd buy slm bertahan di atas 26050

MPPA 4025-4205|White marubozu dekati MBB. William’s %R bergerak naik diimbangi peningkatan momentum|Trd buy slm bertahan di atas 4130

MNCN 2830-3025|Hammer di area lower Bollinger band (LBB ). MFI bergerak naik diikuti peningkatan mass index|Trd buy slm bertahan di atas 2900

ELSA 565-610|Inverted hammer bertahan di area MBB. RSI bergerak turun diikuti peningkatan parabolic SAR|BoW jika bertahan di atas 560

BISI 1240-1310|Meeting lines bertahan di atas MBB. MACD bergerak naik diikuti peningkatan momentum|Trd buy slm bertahan di atas 1275

LTLS 680-735|Shooting star di atas LBB. %relative performance bergerak naik diikuti peningkatan stochastic|Trd buy slm bertahan di atas 690. (angga)

CATEGORIES
TAGS