Site icon TubasMedia.com

“Marching to New Deal”

Loading

Oleh: Fauzi Aziz

Presiden Jokowi berpidato saat pelantikannya sebagai presiden, Senin (20/10)

Presiden Jokowi berpidato saat pelantikannya sebagai presiden, Senin (20/10)

TIDAK terasa kedaulatan rakyat telah benar-benar seperti “terlahir kembali”. Fenomena politik hari ini adalah semacam antiklimaks bahwa rakyat telah membuktikan dirinya eksis dan mewarnai kehidupan berbangsa dan bernegara di negeri ini. Suhu politik yang selama pileg dan pilpres memanas, karena dipanaskan oleh elite politik, sekarang mulai mendingin di bawah tekanan rakyat yang berdaulat.

Tampaknya pemilik kedaulatan ini sudah tidak percaya lagi atas kerja politik para pemeran politik yang tontonannya tidak menarik lagi. Omong doang, kerjanya lebih berorientasi pada meningkatkan kesejahteraan dirinya dan kroninya ketimbang bekerja untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat dalam arti yang sebenarnya. Rakyat bosan dengan janji gombal yang berulangkali diucapkan dalam berbagai kesempatan. Rakyat merasakan sepertinya hanya dijadikan “jajahan” politikus. Dan sekarang ini, rakyat bangkit menjadi penggerak dan pembentuk sejarah politik baru di Indonesia, berderap maju dengan membuat “perjanjian baru” bersama Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Jusuf Kalla untuk membangun Indonesia Baru yang lebih baik dan lebih berbudaya.

Penulis memberikan tag line-nya dengan kalimat pendek, yakni “Marching to new deal”. Habis gelap terbitlah terang, inilah semangat yang menginspirasi gerakan rakyat semesta untuk menikmati kemerdekaannya dan bersatu untuk memanfaatkan kedaulatan sebagai propertinya dalam satu semangat kebinekaan untuk mewujudkan Indonesia baru yang adil dan makmur.

Gerakan ini tentu tetap menghormati tatanan sistem ketatanegaraan yang berlaku, yaitu sebagaimana diatur dalam UUD 1945. Rakyat tetap menghormati kerja politik di lingkungan lembaga eksekutif, yudikatif, dan legislatif. Hanya, rakyat akan benar-benar memerankan perannya sebagai kekuatan penyeimbang tanpa transaksi dengan para penguasa di ketiga lembaga negara tersebut. Prinsip kerjanya adalah kalau mereka bekerja mengambil jarak dengan rakyat, maka mereka harus “dijewer” apalagi “merampok” hak-hak rakyat. Namun, bila bekerja secara bertanggung jawab dan jujur untuk benar-benar meningkatkan kesejahteraan rakyat, maka pasti rakyat akan mendukung kerja mereka.

Sejarah Peradaban

Mulai 20 Oktober 2014, Jokowi-JK resmi menjadi presiden dan wakil presiden RI. Bersujud syukurlah kepada yang Maha Kuasa atas kepercayaan rakyat yang memilih bapak berdua sebagai kepala negara/kepala pemerintahan di republik ini. Gunakan semangat marching to new deal dengan seluruh rakyat Indonesia untuk amar ma’ruf nahi munkar dan melaksanakan revolusi mental yang telah Pak Jokowi janjikan. Bina dan didik rakyat agar menjadi manusia Indonesia yang berbudaya dan berkepribadian unggul, sehingga ketika mereka telah menjadi bagian dari Masyarakat Ekonomi ASEAN dan masyarakat dunia, Indonesia tidak hanya akan dicatat dalam sejarah, tetapi Indonesia, melalui gerakan rakyat yang mendambakan perubahan dalam berbagai aspek kehidupan dicatat pula sebagai pelaku dan penggerak sejarah peradaban Indonesia dan dunia.

Indonesia diperhatikan dan diperhitungkan oleh dunia bukan karena kekayaan alamnya melimpah dan penduduknya besar, tetapi dengan perubahan ini, bangsa Indonesia telah menunjukkan kemampuannya sebagai bagian dari masyarakat dunia yang bersifat produktif dan unggul. Makin menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, pada gilirannya rakyat yang terdidik akan mampu mentransformasikannya ke dalam sistem ekonomi yang membuat bangsa ini bisa mandiri. Mengabdi untuk kepentingan rakyat dalam kurun waktu lima tahun ke depan tidaklah panjang. Oleh sebab itu, berderap maju dan melangkah untuk kebangkitan Indonesia di segala aspek kehidupan dilakoni saja dengan rendah hati.

Memimpin negeri ini akan dinilai berhasil atau tidak sangat bergantung pada apa yang ditanam. Jika amanah yang ditanam, maka pemimpin akan menuai kepercayaan. Bila selama menjalankan tugas kepemimpinan banyak berbohong, maka kita akan menuai bencana. Semoga pemerintah yang baru dapat sungguh-sungguh memimpin rakyatnya, karena dengan kesungguhan itu niscaya akan mendatangkan kesuksesan. Sukses yang bermanfaat untuk kepentingan rakyat, bangsa, dan negara. ***

Exit mobile version