Ketidakpastian Yunani Bikin Rupiah Makin Terpuruk

Loading

index

JAKARTA, (tubasmedia.com) – Head of Research NH Korindo Securities Indonesia, Reza Priyambada memaparkan, laju Rupiah belum juga beranjak dari zona merah di awal pekan. Kondisi inipun kurang lebih sama seperti yang disampaikan sebelumnya di mana tidak jauh berbeda dengan sebelumnya, tampaknya laju Rupiah masih kurang kuat untuk berbalik arah dengan asumsi belum adanya sentimen positif. Hal ini dapat memunculkan peluang pelemahan lanjutan.

Kembali munculnya ketidakpastian di Yunani yang berimbas pada pelemahan nilai Euro hingga berbalik turunnya harga minyak mentah membuat laju US$ berkesempatan mengalami kenaikan. Rupiah pun kembali terkena imbas sehingga melanjutkan pelemahannya.

Di hari lainnya, meski laju Euro masih melanjutkan pelemahannya seiring meningkatnya ketidakpastian di Yunani namun, laju Rupiah mampu beranjak ke zona hijau. “Laju Rupiah pun mampu melampaui kekhawatiran kami sebelumnya,” tutur Reza, Senin (6/4/15).

Imbas dari meningkatnya penyerapan lelang SUN dihari sebelumnya dimana menghasilkan angka bid to cover ratio lebih besar dari lelang SUN sebelumnya memberikan imbas yang cukup positif. Selain itu, rilis inflasi sebesar 0,17% yang lebih rendah dari perkiraan (0,43%) dan konsensus (0,19%) serta dibarengi dengan meningkatnya laju Yen dan Yuan seiring ekspektasi akan perbaikan ekonomi masing-masing juga turut memberikan imbas positif sehingga laju Rupiah dapat melanjutkan penguatannya.

Berbeda dengan IHSG yang cenderung melemah, laju positif Rupiah masih terjadi jelang libur panjang. Tampaknya sentimen dari berbalik naiknya laju harga minyak seiring turunnya cadangan minyak AS dan kekhawatiran gagalnya kesepakatan pembicaraan nuklir Iran dan lemahnya data-data AS membuat laju US$ melemah sehingga memberikan kesempatan bagi Rupiah untuk menguat.

“Apalagi penguatan ini juga didukung sejumlah penguatan sejumlah mata uang kawasan. Rp 13.080-13.045 (kurs tengah BI),” ungkap Reza. (angga)

CATEGORIES
TAGS