Kesadaran K3 Rendah, Kecelakaan Kerja Tinggi

Loading

Laporan: Redaksi

ilustrasi

PURBALINGGA, (tubasmedia.com) – Kesadaran menerapkan manajemen K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) di kalangan tenaga kerja dinilai masih rendah. Hal itu menyebabkan kecelakaan kerja masih tinggi. Penggunaan APD (Alat Pelindung Diri) di tempat kerja juga masih perlu ditingkatkan untuk mengurangi risiko kecelakaan kerja.

Menurut Kepala Bidang Hubungan Perlindungan Tenaga Kerja pada Dinas Sosial Tenaga Kerja Dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Kabupaten Purbalingga, Tukimin, saat ini kecelakaan kerja cukup tinggi. Di sisi lain kecelakaan kerja masih dianggap sebagai musibah dan penerapan manajemen K3 masih dianggap mahal sehingga tidak mendapat prioritas.

“Selain masih kurang disiplinya pekerja dalam menggunakan APD, pelaksanaan program K3 juga belum sepenuhnya efektif, ketaatan dalam melaksanakan hal tersebut masih rendah. Untuk itu, program K3 dan penggunaan APD agar terus ditingkatkan lagi” kata Tukimin, Selasa (16/9).

Tingkat kecelakaan kerja di Indonesia rata-rata 40 orang setiap 100.000 pekerja per tahun. Dari angka tersebut sektor konstruksi menempati urutan tertinggi, sebesar 32 persen. Untuk itu pihak perusahaan dihimbau agar membentuk pengawas sehingga penerapan manajemen K3 menjadi lebih efektif.

Perlindungan terhadap tenaga kerja tidak hanya di tempat kerja tetapi berlaku sejak seorang pekerja memulai aktivitasnya keluar rumah menuju tempat kerja. Sejak berangkat menuju tempat kerja perlindungan keselamatan tenaga kerja menjadi tanggung jawab perusahaan. Oleh karena itu setiap perusahaan wajib menerapkan system manajemen K3 yang terintegrasi dengan system manajemen perusahaan. (joko suharyanto)

CATEGORIES
TAGS

COMMENTS