Kemenperin, Dorong Tumbuhnya Industri Modifikasi Kendaraan
JAKARTA, (tubasmedia.com) – Kementerian Perindustrian mendorong tumbuhnya industri modifikasi kendaraan yang sarat kreativitas dan produktif, serta memacu berkembangnya usaha komponen dalam negeri. Apalagi, kinerja sektor industri alat angkut semakin menggeliat dan dipersiapkan untuk implementasi peta jalan Making Indonesia 4.0 yang memprioritaskan peningkatan daya saing industri otomotif.
“Para modifikator otomotif yang dapat dikategorikan sebagai bagian dari jasa industri ini tentunya memerlukan ide, kreasi, skill, pengetahuan dan inovasi dalam melakukan nilai tambah bagi otomotif itu sendiri,” kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto ketika meninjau Indonesia Modification Expo (IMX) 2018 di Jakarta, akhir pekan lalu.
Menperin memandang, perkembangan industri modifikasi otomotif di Tanah Air sangat baik dan sudah mulai ada kolaborasi antara agen pemegang merek dengan para modifikator.
Yang paling penting secara komersial bisa menguntungkan. Jadi, semua hasil kreativitas ini bisa memperoleh pelanggan atau customer, sampai ada yang pesan dari negara lain sehingga bisa dipacu untuk ekspor,” ujarnya.
National Modificator & Aftermarket Association melaporkan, organisasi yang terbentuk sejak tahun 2016 tersebut sudah beranggotakan lebih dari 6.000 anggota. Mereka terdiri dari bengkel modifikasi (modifikator), merek aftermarket, komunitas otomotif, dan pecinta modifikasi dari seluruh Indonesia.
Airlangga berharap, modifikasi kendaraan bermotor dilakukan bukan hanya untuk meningkatkan keindahan visual atau sekedar fashion semata, namun dapat mendongkrak performa dan efisiensi kendaraan serta nilai tambah bagi industri ini.
Bahkan mampu berkontribusi bagi penciptaan terobosan inovasi modifikasi dalam mendukung kendaraan yang efisien dan ramah lingkungan.
“Hal tersebut sejalan dengan rencana pemerintah dalam menjalankan program Low Carbon Emission Vehicle (LCEV), yaitu kendaraan dengan emisi karbon rendah untuk mengurangi pemanasan global yang berasal dari emisi CO2 kendaraan bermotor,” paparnya. (ril/sabar)