Jubir Menyebut, Gaddafi Sedang Susun Pasukan

Loading

Laporan: Redaksi

Muamar Gaddafi

Muamar Gaddafi

JAKARTA, (Tubas) – Pemimpin Libya terguling, Muamar Gaddafi, masih berada di negaranya dan sedang menyusun pasukan untuk tampil lagi. Itu antara lain informasi yang disampaikan juru bicara Gaddafi, Moussa Ibrahim, seperti yang diberitakan media massa, Kamis (15/9).

Selain itu, pada Rabu (14/9), Gaddafi (68), yang berkuasa selama empat dasawarsa, meminta masyarakat internasional untuk membantu kampung halamannya, Sirte, yang dikepung oleh pasukan yang setia pada pemerintah baru Libya. Permintaan itu disampaikan dalam sebuah pesan yang disiarkan televisi, Rabu.

“Jika Sirte dikucilkan, dunia harus berbicara menentang kekejaman itu,” kata Gaddafi dalam pernyataan yang disiarkan oleh televisi Arrai Oruba yang berkantor di Suriah, Rabu.

Moussa Ibrahim, yang sudah menjadi jubir rezim pemerintah yang digulingkan itu sebelum pasukan oposisi memasuki dan menguasai ibu kota Libya, Tripoli, pada 23 Agustus, menggambarkan Gaddafi, masih berada di Libya dalam semangat tinggi. Ia mengatakan, sejumlah tentara tangguh berada di belakangnya.

Pernyataan Ibrahim itu sedikit menguak keberadaan Gaddafi setelah tidak muncul-muncul sejak oposisi menguasai Tripoli, beberapa waktu lalu, meski belum juga jelas, di kota mana tepatnya dia berada. Sementara itu, sudah banyak orang dekatnya yang melarikan diri ke negara tetangga atau menyembunyikan diri. Di antaranya, salah satu putra Gaddafi, Saadi, yang sebelumnya memimpin pasukan elite di Libya, dikabarkan berada di Niger dan dalam kondisi tahanan rumah pemerintah setempat.

Sebelumnya, Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) berulang kali menekankan bahwa orang kuat Libya itu bukan sasaran mereka dalam pemboman setiap hari. Pasukan NATO hanya melaksakan Resolusi Dewan Keamanan PBB untuk melindungi warga sipil dari aksi kekerasan pasukan Gaddafi.

Masih menurut Ibrahim, pertempuran jauh dari berakhir, seperti yang dibayangkan dunia. “Kami masih sangat kuat, tentara kami masih tangguh, kami memiliki beribu-ribu relawan,” katanya.

Ia mengatakan, pasukan Gaddafi masih menguasai daerah Libya yang sangat luas, di pantai utara, di daerah barat negeri itu, dan seluruh wilayah selatan.

Dikatakan, mereka akan mengumpulkan pasukan dan akan membebaskan setiap kota besar Libya, sekalipun harus bertempur dari jalan ke jalan, rumah ke rumah, selama bertahun-tahun mendatang.

Di Bani Walid

Sejauh itu, Ibrahim tak bersedia mengatakan di mana dia berada. Namun, seorang komandan senior lapangan NTC mengatakan, Ibrahim terlihat di kota kecil gurun, dengan kelompok yang setia kepada Gaddafi, yakni Bani Walid, Selasa (13/9), bersama putra Gaddafi, Saif, yang seperti ayahnya dicari oleh Mahkamah Internasional di Den Haag. Kawasan Bani Walid hingga kini masih dikuasai pasukan yang setia pada Gadadafi.

Sedang Saadi (38), anak ketiga dari tujuh putra Gaddafi, termasuk di antara 32 pejabat pemerintah terdepak –tiga di antara jenderal senior– yang telah melarikan diri melewati gurun ke tetangga Libya, Niger, beberapa waktu lalu.
Ia telah terbang ke ibu kota Niger, Niamey, Selasa larut malam, setelah dibawa ke satu pesawat angkut Angkatan Udara Hercules C-130 dari Kota Agadez di bagian barat-laut negeri tersebut, kata beberapa pejabat Niger.

Ia telah dikenakan tahanan rumah di kediaman gubernur di kota gurun tersebut bersama delapan rekan dekat ayahnya, setelah mereka menyeberang ke Niger pada Minggu (11/9).

Pemerintah Washington sudah menerima jaminan Niamey (ibu kota Niger) bahwa Saadi Gaddafi, yang mengomandani satuan elite militer, setelah menjalani karir singkat sebagai pemain sepak bolah profesional di Italia, ditahan oleh pasukan keamanan Nigeria. (emt, dari berbagai sumber)

CATEGORIES
TAGS