Ikatan Mahasiswa Kalteng Se-Solo Raya Resmi Dibentuk

Loading

Laporan: Redaksi

Ilustrasi

Ilustrasi

SURAKARTA, (Tubas) – Sabtu malam (29/10), Universitas Setia Budi (USB) menjadi tempat penting dan bersejarah bagi Ikatan Mahasiswa Kalimantan Tengah se-Solo Raya (IMKA-SORA), karena malam tersebut organisasi mahasiswa ini resmi dibentuk dan disahkan. Pengesahan pengurus yang beranggotakan kurang lebih 30 mahasiswa tersebut dipimpin langsung oleh Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) , Agustin Teras Narang, SH.

Pada acara yang penuh keakraban tersebut Gubernur didampingi beberapa pejabat teras Provinsi Kalteng seperti Kepala Dinas Pendidikan Kalteng, Kepala Humas dan Protokoler Prov Kalteng dan Perwakilan Bupati Barito Selatan.

Agustin Teras Narang, SH selaku Pemimpin Pemerintah Provinsi Kalteng, dalam sambutannya menyampaikan nasehatnya, bahwa mahasiswa perlu untuk bersikap kritis, namun sikap tersebut perlu dilakukan dengan cara yang konstruktif. Tidak hanya menyampaikan pendapat yang berbeda, namun pendapat tersebut dilandasi dasar-dasar serta memiliki alternatif jalan keluar. Mahasiswa sebagai pemegang tongkat estafet kepemimpinan di masa yang akan datang, tidak boleh bersikap sombong, namun justru harus memiliki sikap kebersamaan, serta kesantunan yang menjunjung budaya luhur bangsa.

Acara yang berlangsung kurang lebih 1,5 jam tersebut juga dihadiri beberapa unsur sivitas akademika USB, seperti Wakil Rektor I (Dra. Peni Pujiastuti., MSi), Wakil Rektor II (Yuni Kristanto.,SE., MM) dan Wakil Rektor III (Narimo, ST.MM) bersama para pejabat Fakultas Teknik, Fakultas Farmasi, Fakultas Ekonomi, Fakultas Psikologi serta Fakultas Ilmu Kesehatan serta Yayasan Pendidikan Setia Budi.

Wakil Rektor III USB, Narimo, ST.,MM pada kesempatan itu atas nama Universitas Setia Budi (USB) menyatakan, mendukung secara aktif pembentukan dan dinamika organisasi kemahasiswaan seperti IMKA SORA. Mengingat dari pengalaman 5 tahun yang lalu melalui lomba cerpen, saat itu terdapat karya yang mengisahkan kesedihan dan ketidaknyamanan mahasiswa menempuh kuliah di Solo yang disebabkan rasa kesendirian jauh dari kerabat, keluarga dan teman serta harus berhadapan dengan lingkungan yang sama sekali berbeda dengan daerah asal mahasiswa tersebut.

Namun, kata Narimo, setelah mahasiswa ini menemukan beberapa teman yang berasal dari daerah yang sama, melalui wadah ikatan mahasiswa FLOBAMORATA yang terdiri dari mahasiwa dengan asal daerah Folres, Alor, Kupang dan Lembata, mahasiswa tersebut merasa nyaman. Melihat pengalaman tersebut maka kami selaku pihak Universitas perlu untuk menjembatani kegiatan ataupun wadah keorganisasian mahasiswa serupa, agar mahasiswa merasa nyaman dan mampu belajar dengan baik, meskipun jauh dari orangtua, kerabat, teman dan daerah asalnya, kata Narimo. (ae suseno/royan)

CATEGORIES
TAGS

COMMENTS