Harga BBM Naik, Terapkan Hemat Energi
JAKARTA, (tubasmedia.com) – Naiknya harga BBM bersubsidi, jenis premium dan solar, mulai Selasa (18/11/2014), hendaknya dijadikan momen untuk benar-benar menerapkan hemat energi dan hemat biaya.
Demikian petikan wawancara tubasmedia.com dengan Ketua Umum Asosiasi Industri Perlampuan Listrik Indonesia (Aperlindo), John Manoppo dan Pemimpin Blue Green Economy Daerah Terbarukan, Rudy Ersan, berkaitan dengan naiknya harga premium dari Rp 6.500 menjadi Rp 8.500 dan solar dari Rp 5.500 menjadi Rp 7.500 per liter. Kenaikan harga itu diumumkan Presiden Joko Widodo, Senin (17/11) malam.
John Manoppo menyebutkan contoh penghematan energi dengan penggunaan lampu jenis LED (light emitted diode). Penggunaan lampu jenis itu mampu menghemat listrik 50 persen. Konsumen rumah tangga dan industri akan diuntungkan.
Sebelumnya, ia mengingatkan sosialisasi penghematan energi merupakan salah satu program asosiasinya. “Seperti sering saya katakan,” katanya.
Rudy Ersan mengatakan, kita harus “saving energy” dan “saving cost”. Kita harus menjadi bangsa yang hemat. Kita support kebijakan demi kemajuan bangsa.
“Bayangkan, Rp 300 triliun buat subsidi yang tidak jelas. Lebih baik itu dibuat untuk program nyata dan dinikmati kalangan bawah yang membutuhkannya,” katanya. (ender)