Ganti Ban Mobil

Loading

Oleh : Sabar Hutasoit

Ilustrasi

Ilustrasi

SEORANG pemilik mobil mencak-mencak kepada pekerja bengkel. Pasalnya, terlalu banyak waktu yang dipakai si pekerja bengkel itu hanya untuk mengganti sebuah ban mobil yang kempes. Kalimat umpatan, omelan dan sebagainya meluncur deras dari mulut pemilik mobil, karena menurut hitungan yang wajar, mencopot lalu memasang ban baru, tidak perlu memakan waktu yang cukup lama.

Yah memang betul demikian, apa susahnya mencopot lalu mengganti ban yang kempes alias ban yang tak berguna lagi. Mengganti ban adalah salah satu pekerjaan yang paling enteng dari seluruh bentuk pekerjaan dalam sebuah perbengkelan. Tapi tentunya, tergantung kepada mutu kerja si tukang bongkar pasang ban itu juga. Jika pekerja itu sudah professional, cekatan dan tidak banyak pertimbangan ini itu, pasti tugas bongkar pasang tuntas dengan segera.

Sebagai contoh dapat kita lihat dan saksikan pada arena balap mobil. Petugas yang khusus menangani pergantian ban, hanya hitungan detik saja, bongkar pasang ban mobil balap tersebut dapat diselesaikan dan hasilnya, mobil balap yang baru saja mendapat pergantian ban, kembali melaju di jalan raya dan bisa-bisa memenangkan perlombaan.

Bayangkan kalau mutu petugas bongkar pasang ban di arena balap itu sama seperti di bengkel yang barusan dapat omelan dari pelanggannya, jangankan memenangkan pertandingan, masuk ke arena pertarungan-pun tidak ada waktu lagi karena sesama rival berlomba, berpacu ingin merebut kejuaraan.

Tidak ada waktu baginya untuk memilah-milah ban yang mana dipasang ke roda yang mana. Yang penting, ban yang kempes segera singkirkan kemudian dengan gerak cepat gantikan dengan ban yang sudah tersedia.

Demikian tampaknya bongkar pasang pembantu presiden pada kabinet yang lebih dikenal dengan sebutan reshuffle. Ibarat mau ganti ban mobil yang kempes, tinggal pasang dongkrak, copot ban yang kempes, lalu masukkan ban yang baru dan seterusnya hidupkan mesin, injak gas, breeem… mobil kembali berlari kencang, penumpangnya senang dan segera pula tiba di tujuan.

Rakyat Indonesia pada umumnya pasti berfikir seperti itu. Kalau memang di antara pembantu presiden itu ada yang tidak layak lagi dipakai, ya sudah segera diganti, masukkan dongkrak copot yang tidak perlu lalu ganti ban baru, yang bermutu tentunya, jegerrrr… kabinet ini akan berlari kencang.

Di arena pertandingan bola juga tidak jauh beda jika bicara tentang ganti mengganti pemain. Sang pelatih di pinggir lapangan permainan harus dengan cermat, tanpa pandang bulu, sekali tanpa pandang bulu berani bertindak tegas mengganti satu per satu pemain yang dinilai ulai melemah.

Tidak bisa terlintas sedikit-pun di hati sang pelatih adanya pilih kasih atau anak mas ataupun perjanjian sebelum masuk lapangan permainan bahwa si pemain yang walalupun tidak bermutu tidak akan terkena pergantian.

Tukang bongkar pasang ban, sang pelatih bola dan seorang presiden harus melihat kalau pergantian ban dan perombakan atau pergantian/reshuffle pemain adalah untuk kepentingan penumpang dan masyarakat lebih luas.

Tampaknya sistem ganti ban balap mobil atau ganti pemain bola adalah sistem paling tepat dilakukan saat me-reshuffle kabinet. ***

CATEGORIES
TAGS

COMMENTS