Daging Kerbau Gantikan Sapi untuk Tekan Harga ? Pedagang Sulit Menjualnya

Loading

images

JAKARTA, (tubasmedia.com) -Untuk mengurangi ketergantungan pada konsumsi daging sapi, pemerintah berencana mendatangkan daging kerbau asal India. Kebijakan tersebut salah satunya untuk menekan harga daging bisa di bawah Rp 80.000/kg saat puasa dan Lebaran.

Ketua Asosiasi Pedagang Daging Indonesia (APDI), Asnawi menuturkan, seandainya ada jatah daging kerbau impor untuk dijual pedagang di pasar, dipastikan tidak banyak pedagang yang berminat mengambilnya.

“Karena sulit jualnya. Saya dengar daging impor India itu bentuknya frozen (beku), karena bukan impor sapi hidup. Sapi saja kalau beku atau lewat sehari susah jualnya. Konsumen sekarang cerdas, kalau pergi ke pasar, dia maunya pasti daging segar,” kata Asnawi, Minggu (22/5/2016).

“Pengalaman saya sendiri sebagai pedagang daging sapi, dari dua ekor sapi yang dipotong misalnya dalam sehari, sering masih ada yang nggak habis. Saya simpan di freezer buat dijual besok, ternyata susah jualnya meski daging masih segar. Masyarakat lebih pilih beda Rp 10.000/kg tapi dagingnya segar,” tambahnya.

Apalagi, sambung dia, daging kerbau memiliki tekstur dan rasa yang berbeda jika dibanding dengan daging sapi. Di sisi lain, masyarakat sudah terbiasa dengan konsumsi daging sapi.

“Tekstur kan seratnya kerbau lebih kasar, sapi halus, bau daging kerbau juga langu. Kalau dikasih jatah, tapi susah jualnya buat apa. Kecuali memang pasokan daging sapi berkurang,” ujar Asnawi.

Asnawi mengungkapkan, dari pembicaraannya dengan feedloter yang selama ini memasok daging sapi di Jabodetabek, pasokan daging sapi yang digemukkan feedloter dari Australia juga masih akan cukup sampai Lebaran nanti.

Pada 29 April lalu saja, Kementerian Pertanian telah mengeluarkan izin impor sebanyak 250.000 ekor sapi bakalan untuk kuartal II-2016. Impor sapi bakalan ini akan digemukkan oleh feedloter untuk memenuhi kebutuhan daging sapi di kuartal III-2016 dan sebagian untuk kuartal IV-2016.

“Saya lihat di feedloter kan banyak stok sampai Lebaran nanti. Kalau masih bisa dapat sapi kenapa harus jual kerbau. Kalau dagingnya untuk dialokasikan untuk industri masih bisa, untuk dijadikan olahan seperti sosis dan sebagainya,” tuturnya. (red)

CATEGORIES
TAGS