Ahok Paparan LKPJ APBD 2014 pada Sidang Paripurna DPRD DKI

Loading

index

JAKARTA, (tubasmedia.com) – Gubernur Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) akan paparan Laporan Kerja Pertanggungjawaban (LKPJ) APBD 2014 pada sidang paripurna anggota DPRD DKI Jakarta. Pada rapat paripurna ini, para anggota dewan akan menyoroti masalah kecilnya penyerapan anggaran Pemprov DKI Jakarta.

“Menurut saya, nanti yang paling menonjol yang akan disoroti soal penyerapan, paling kecil sepanjang sejarah DKI, di bawah 40% dari Rp 72,9 triliun itu APBD 2014,” ujar Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta M Taufik di kantornya, Jakarta, Senin (6/4/15).

Menurut Taufik, hal kedua yang akan menjadi sorotan adalah tidak tercapainya target pemasukan daerah. Pemprov DKI Jakarta justru mengalami defisit anggaran hingga Rp 20 triliun.

“Defisit Rp 20 triliun, duitnya dari mana, dari emaknya? Dari mana?” cetus politisi Partai Gerindra itu.

Taufik mengatakan, nilai APBD pada 2013 mencapai Rp 52,8 triliun. Bila dibandingkan dengan APBD 2014 yang senilai Rp 72,9 triliun, ada kenaikan anggaran sekitar Rp 20 triliun. Namun Taufik menyesalkan, kenaikan anggaran ini tak dibarengi dengan peningkatan kinerja aparatur pemerintahan.

“Gaya-gaya dia naikin Rp 20 triliun. Sejumlah itu dia naikin, sejumlah itu yang nggak bisa di-collect (kumpulkan). Kalau dia punya rencana naikin, harusnya kerja untuk naikin itu. Jadi hitungan 2013 yang bergerak 2014, artinya nggak realistis,” ucap dia.

Paripurna DPRD DKI Jakarta hari ini digelar dua kali. Rapat yang pertama diselenggarakan pada pukul 13.00 WIB beragenda pembacaan LKPJ oleh Gubernur DKI Jakarta. Laporan itu nantinya akan dibahas di rapat komisi dan fraksi selama dua minggu. Setelah itu, beberapa masukan dari DPRD akan disampaikan setelah rapat.

Agenda paripurna DPRD DKI Jakarta yang kedua yakni pembahasan hak angket atau investigasi terkait kesalahan prosedur APBD 2015. (marto tobing)

CATEGORIES
TAGS