Oleh : Fauzi Azis

Ilustrasi
INI adalah judul lagunya Koes Plus yang populer pada zamannya. Why do you love me. Kenapa anda mencintaiku. Pasti banyak faktor yang mempengaruhinya dan bagi yang sedang jatuh cinta, penilaiannya hampir pasti semuanya positif. Baik dari segi pisik maupun dari aspek non fisik.
Dalam konteks negara, pertanyaan yang sama juga berlaku. Kenapa Belanda jatuh hati ke Indonesia? Sudah lama kita tahu negeri ini di mata Belanda sangat menarik dan menawan. Seksi kata orang sekarang, kaya lagi, segalanya ada. Makanya Belanda sangat mencintai Indonesia dengan rayuan gombalnya, dia berhasil bercokol di negeri ini sebagai penjajah selama 350 tahun.
Dasar cowok matre, kata anak muda sekarang. Dia hadir bercinta hanya untuk menghabisi apa yang kita punya. Jepang juga jatuh cinta meskipun tidak lama dia bercokol hanya 3,5 tahun. Tapi motifnya sama hanya ingin menguasai apa yang kita miliki. Dengan pengalaman yang seperti itu, maka sebagai negara yang banyak jatuh cinta kepada negeri tanpa harus tinggi hati harus berbenah.
Menarik, seksi, kaya sudah kita miliki. Tapi sayangnya giliran kitanya yang menjadi cewek matre. Semua negara yang kaya di dunia mau diajak kawin. Ada yang terang-terangan, ada pula dengan cara sembunyi-sembunyi, karena kitanya yang mata duitan. Tidak peduli dengan urusan bobot, bibit dan bebet, yang penting tercapai apa yang kucari menjadi Orang Kaya Baru (OKB), punya rumah mewah, vila mewah, mobil mewah pesawat pribadi dan kapal pesiar.
Gaya hidupnya sontak mendadak berubah seratus delapan puluh derajad. Kalau ditanya darimana asal kekayaannnya tidak pernah mau terus terang. Dituduh mencuri dan merampok harta negara, hanya menjawab T I D A K dengan suara keras memekakkan telinga.
Meskipun negeri ini menawan dan seksi, maka kehormatannya harus dijaga baik-baik. Marwahnya harus terjaga dan terpelihara, jangan menjadi cewek murahan. Jual mahal-lah dikit. Jangan sampai terulang lagi seperti waktu Belanda bercokol di Indonesia dan Jepang kala itu. Semua mau dikuras habis kayak kapal keruk. Kita hanya mau diwarisi ampasnya saja.
Pertanyaan Why Do You Love Me, sampai sekarang masih sangat relevan bagi negeri ini. Rayuannya maut sekali sampai para skondan di negeri ini klepek-klepek dibuatnya. Ada yang merayu dengan kata-kata indah, the emerging market, ada yang memberi gelar seksi dan menarik, invesment grade dan gelar lain lagi.
Lagi asyik menikmati pujian yang menggiurkan, tiba datang petir di siang bolong, yang mengatakan negeri ini dikatakan mendekati menjadi negara yang gagal. In danger katanya, indeksnya pada posisi 63. Apa lagi dan dosa apa lagi yang menimpa negeri ini.
Belum lama dibilang menawan dan seksi, tiba-tiba nggak ada hujan dan tidak ada angin tahu-tahu dinyatakan in danger. Menakutkan banget. Tidak usah galau dan cemas. Kita harus tetap percaya diri dan yakin bahwa benar negeri ini memang banyak tertarik.
Kita tidak usah bersikap lebay menghadapinya. Kita mesti obyektif, rasional terhadap semua negara di dunia yang jatuh hati dan untuk mengajak kawin dengan Indonesia. Silahkan pilih yang cintanya tulus. Mau sehidup semati, kira-kira seperti itu. Jangan kawin kontrak dan sembunyi-sembunyi lagi, yang tujuannya tidak lebih hanya menguras kekayaan kita.
Pintar-pintarlah bergaul, pandai memilah dan memilih, mana yang baik dan mana yang tidak baik. Mau pilih China, Arab, Bule tidak masalah asal bertanggung jawab dan tidak akan membuat negeri ini jatuh miskin.
Kelakuan harus diperbaiki. Tata kramanya jangan dilanggar seenaknya hanya gara-gara konsesi dan janji gombal. Why Do Love Me? Yes because you are very atractive, beautiful and sexy. I miss you and I love you too. Please coming. Anda saya undang menjadi investor untuk membangun ekonomi Indonesia tapi jangan merampok. He he……***