
Berjabat tangan dalam pertemuan terakhir Arsenal melawan Chelsea (Ronnie Macdonald/Flickr)
London, (tubasmedia.com) – Manajer Arsenal Arsene Wenger yakin Manchester City adalah tim yang paling “lengkap” di Liga Premier, meski pun Chelsea duduk lima poin di atas mereka di puncak klasemen.
Chelsea telah memulai kampanye liga mereka dengan cara mengesankan, memenangkan enam pertandingan dari tujuh yang telah dilakoni dan hanya kehilangan poin penuh dalam hasil imbang 1-1 di kandang City.
Dengan pemain baru Diego Costa dan Cesc Fabregas yang cepat beradaptasi di Stamford Bridge, beberapa merasa gelar juara sudah pasti jatuh ke Chelsea, tapi Wenger yang telah memiliki hubungan yang buruk dengan Jose Mourinho, menolak untuk mengesampingkan juara bertahan Liga Premier.
Kepada beIN Sports, Wenger mengatakan: “Saya percaya bahwa mungkin di depan, City sedikit lebih lengkap. City lebih ofensif. Chelsea bertahan lebih baik, tetapi sangat sulit untuk mengatakan siapa yang akan berada di depan.”
Arsenal kini tertinggal sembilan poin di belakang pimpinan klasemen Chelsea di tempat kedelapan setelah hanya tujuh pertandingan. Namun, meski mulai frustasi dengan timnya untuk musim ini, yang telah membawa empat kali hasil imbang, Wenger menegaskan peluang gelar mereka belum berakhir.
“Apa yang kami ingin lakukan adalah berada di depan keduanya, Chelsea dan City. Jaraknya sangat besar, sembilan poin setelah tujuh pertandingan, saya setuju sepenuhnya, tetapi tidak hilang.”
Ada sedikit cinta yang hilang antara Wenger dan Mourinho, dengan perseteruan lama mereka akan menginfeksi pertemuan antara kedua belah pihak. Pertandingan terakhir Arsenal sebelum jeda internasional adalah kekalahan 2-0 di Chelsea, dengan tim asal London tersebut akhirnya membuktikan terlalu kuat bagi lawan-lawan mereka.
Kekalahan itu berarti Wenger tidak pernah bisa meraih kemenangan melawan Jose Mourinho sampai 12 pertandingan, dan manajer Prancis tersebut mengakui hal itu membuat trauma. Hasil yang sulit untuk diterima.
Wenger mengatakan: “Saya telah menyaksikan pertandingan Chelsea kembali dan kami bersalah karena tidak mengambil kesempatan pertama yang ada di sana untuk kami dan bersalah melakukan kesalahan defensif pada gol mereka, tetapi sangat sedikit peluang ada antara kedua tim pada hari ini.”
“Saya pikir kami keluar dengan rasa marah dan frustasi, tetapi juga mengetahui bahwa kami memiliki bagian penting untuk bermain di kejuaraan ini. Kami hanya bisa melihat diri kami sendiri dan berpikir jika ingin mendapatkan sesuatu dari pertandingan besar kami tidak boleh membuat kesalahan.”
“Itu traumatis bagi saya. Cara kami kalah itu sangat sulit untuk diterima. Kualitas tim adalah untuk membuat maksimal dengan apa yang anda hasilkan pada hari itu dan itulah di mana kami gagal.” (Rizal Surya Pratama)