Utilisasi Industri TPT Nasional Saat Ini di Angka 70%
Agus Gumiwang Kartasasmita
JAKARTA, (tubasmedia.com) – Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan industri tekstil dan produk tekstil (TPT) adalah jaring pengaman sosial. Industri ini mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 3,65 juta orang atau mencapai 18,79% dari total pekerja di sektor industri manufaktur.
‘’Industri TPT terus memberikan kontribusi yang besar terhadap perekonomian nasional dan sebagai penghasil devisa, nilai ekspor industri TPT menembusUSD13,02 miliar pada tahun 2021,” kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita.
Menperin juga mengemukakan, industri TPT memiliki peranan strategis dalam proses industrialisasi. Pasalnya, input dan output industri TPT mempunyai keterkaitan kuat dengan industri lain maupun sektor ekonomi lain, mulai dari bahan baku berupa serat sampai dengan barang konsumsi berupa pakaian jadi dan barang jadi.
Mengingat besarnya peran dan kontribusi tersebut, pemerintah memacu utilitas industri tekstil agar kembali ke tingkat utilisasi sebelum pandemi, yaitu antara 60-80% sehingga dapat menopang ekspor nasional. Secara bertahap sektor ini sudah mulai pulih.Saat ini utilisasinya di angka 70%.
Sangat Menggembirakan
Sementara itu Plt Dirjen Industri Kimia, Farmasi dan Tekstil, (IKFT) Ignatius Warsito kepada wartawan di kantornya kemarin mengatakan keberadaan industri TPT nasional saat ini masih sangat menggembirakan.
Order dari buyers di luar negeri masih terus mengalir, tetap jalan dan tidak ada gangguan sehingga disimpulkan industri TPT merupakan industri manufaktur yang sangat menjanjikan dan perlu terus dikembangkan.
Namun diakui, pengiriman order ke beberapa negara yang menjadi tujuan ekspor mengalami gangguan transportasi sebagai dampak dari masih berlanjutnya perang Ukraina-Rusia.
Alat transportasi yang mengangkut produk-produk TPT ke negara-negara tujuan ekspor mengalami hambatan yang mengakibatkan terjadinya penumpukan atas produk-produk tersebut.
‘’Diantara pesanan tersebut ada beberapa pengiriman yang terpaksa tertunda sehingga tidak sesuai lagi dengan jadwal semula,’’ jelas Warsito.
Kendati demikian, lanjut Warsito para buyers di luar negeri tidak ada yang membatalkan pesanan.
Ignatius Warsito
Optimis
Karena itu Warsito menyatakan pihaknya optimis sekali kalau industri TPT nasional tidak akan mengalami keterpurukan seperti diwanti-wanti sekelompok orang. ‘’Kinerja ekspor TPT kita tetap bisa bertahan malah akan mengalami kenaikan,’’ tuturnya.
Selain itu, Warsito mengemukakan bahwa sektor lain bidang industri binaannya menunjukkan tren membaik. Minat investor asing untuk menanamkan investasinya di Indonesia sangat tinggi, misalnya untuk sektor industri keramik, kaca dan plastik.
‘’Indonesia masih tetap sebagai negara tujuan investor asing untuk menanamkan modalnya. Buktinya, tahun depan akan ada investasi baru di Cikarang dan akan segera direalisasikan,’’ jelas Warsito.
Maka itu lanjut Warsito, kepercayaan investor asing untuk inves di Indonesia harus terus kita jaga, kita beri mereka suasana yang sangat kondusif.
Ditanya bagaimana caranya, Warsito mengatakan kalau dirinya bersama seluruh staf melakukan peninjauan langsung ke pabrik-pabrik untuk berdialog dengan para pelaku industri.
‘’Sudah enam bulan ini kami dor to dor ke pabrik-pabrik dan juga dialog dengan berbagai asosiasi untuk mengetahui secara langsung apa saja kendala dan hambatan yang mereka hadapi sehingga bisa langsung kita selesaikan hari itu juga. Jadi tidak berlarut-larut,’’ katanya. (sabar)