Laporan: Redaksi

ilustrasi
SURAKARTA, (TubasMedia.Com) – Praktik layanan kefarmasian, dalam kurun waktu setengah abad, telah mengalami pergeseran orientasi yang sangat signifikan. Bila di tahun 1960-an farmasis beorientasi kepada layanan dispensing produk farmasi, dewasa ini farmasis menitikberatkan layanannya pada asuhan kepada pasien pengguna produk farmasi.
Diabetes Mellitus (DM) didefinisikan sebagai suatu penyakit gangguan metabolism karbohidrat kronis dengan multi etiologi, yang ditandai dengan tingginya kadar gula plasma darah, disertai gangguan metabolism lemak dan protein akibat insufisiensi fungsi insulin.
Insufisiensi fungsi insulin dapat disebabkan oleh gangguan atau defisiensi produksi insulin oleh sel-sel beta langerhans kelenjar pancreas, atau disebabkan kurangnya responsivitas sel-sel tubuh terhadap insulin. Maka, Sabtu (6/7) bertempat di Auditorium Universitas Setia Budi (USB) Fakultas Farmasi USB menyelenggarakan serangkaian acara yaitu Seminar Nasional Ber-SKP dengan tema “ Diabetes Mellitus Si Manis Berujung Kronis”.
Acara ini diselenggarakan sebagai agenda tahunan kalender akademik program profesi apoteker, yang diikuti 400 peserta yang terdiri dari Apoteker praktisi dan mahasiswa, bertujuan untuk mempublikasikan hasil penelitian terbaru dan untuk mengembangkan keilmuan di bidang farmasi.
Seminar yang dibuka oleh Wakil Rektor III USB Narimo, ST., MM dan dihadiri pejabat Rektorat, Dekan dan Struktural Fakultas Farmasi ini, menghadirkan tiga narasumber yaitu DR. Dr. Sugiyarto, Sp.PD FINASIM dari RSUD Dr Moewardi, dr. Danang Ardiyanto praktisi herbal Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat Tradisional dan Drs. Budi Rahardjo, Sp. FRS., Apt dari RSUD Margono. (roian/ttn)