SURAKARTA, (tubasmedia.com) – Universitas Setia Budi (USB), menggelar seminar nasional “waspada virus Mers-Cov dan penanganannya” di Auditorium Kampus USB. Penyakit MERS – CoV (Middle East Respiratory Syndrome Corona Virus ) adalah penyakit sindrom pernapasan yang disebabkan oleh virus Corona yang menyerang saluran pernapasan mulai dari yang ringan hingga berat.
Virus ini merupakan jenis baru dari kelompok Corona virus (Novel Corona Virus). Virus ini pertama kali dilaporkan pada bulan September 2012 di Arab Saudi. Warga yang paling banyak terserang di kawasan yang disinggahi jamaah umroh. Virus ini menyerang pernafasan dan mengakibatkan demam.
Data dari Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Kementerian Kesehatan menyimpulkan perempuan diketahui lebih banyak terserang dari pada laki-laki. Kasus lebih banyak di daerah Barat (60%) yang sebagian besar adalah daerah ibadah Umroh atau setidaknya dilewati Jamaah: Mekkah 20%, Jeddah 20 %, Madinah 10%, Taif 10%, dan Riyadh 40.
Menurut Balitbangkes 50% kasus berumur 25-44 tahun dam 20% diantaranya ada penyakit penyerta. 20% Yang terserang umurnya 45-64 tahun dan 30% berusia di atas 65 tahun yang semuanya sudah ada penyakit penyerta atau kronik lain sebelum terinfeksi MERS CoV. Virus ini termasuk baru dan hingga kini belum ditemukan vaksin untuk mencegahnya. Namun, virus ini cepat menghilang di udara. Virus Corona sangat mudah menyebar melalui udara. Gejalanya meliputi demam, batuk dan sesak nafas, bersifat akut, biasanya pasien memiliki penyakit ko-morbid.
Data dari WHO (2012) negara Spanyol, Kuwait, dan Oman dilaporkan ada 19 kasus yang terinfeksi virus MERS-CoV. Laboratorium Jeddah melaporkan bahwa 69 (39,2%) dari 176 kasus dimana virus mers sudah menginfeksi manusia dan menyebabkan meninggal dunia, dan 65,3% dari mereka tertular karena hubungan seks bebas.
Ketua panitia semiknar Yithro Serang mahasiswa S2 Ilmu Farmasi USB mengharapkan seminar ini dapat memberikan wahana pengetahuan, meningkatkan kualitas dan profesionalitas bagi tenaga kesehatan baik tenaga medis maupun penunjang medis, digunakan dalam pelayanan kesehatan di sekitarnya. Seminar mengundang narasumber Yusup Subagio Sutanto, dr., Sp.p(K) dari RS. Dr. Moewardi dengan judul “Patofisiologi Penyakit MERS-Cov, Marwoto dr., M.Sc., Sp.,MK dengan judul Virologi Virus MERS-Cov, Dr. Fita Rahmawati, Sp.FRS, Apt dari UGM serta Siti Lestari, BSN (Hon), Mn dari Poltekkes Surakarta.
Seminar dikuti 150 peserta dari perguruan tinggi negeri dan swasta serta dari tenaga kesehatan sek-eks Karesidenan Surakarta. Tujuan dari kegiatan ini adalah memberikan informasi patofisiologi Penyakit Mers dan farmakoterapinya, menjelaskan pharmaceutical care pada Penyakit Mers, memberikan informasi mengenai Penanganan Penyakit Mers berdasar etika kedokteran serta menjelaskan asuhan keperawatan pada penyakit MERS-CoV. (rel/sis)