Site icon TubasMedia.com

Tahun Depan Penjualan Obat Buatan Dalam Negeri Ditargetkan Naik 10 Persen

Loading

JAKARTA, (tubasmedia.com) – Anggaran pembelian obat-obat farmasi di dalam negeri mencapai Rp 12 triliun setiap tahun. Namun pangsa pasar obat-obatan buatan dalam negeri baru sebesar Rp 6,5 triliun, selebihnya atau Rp 5.5 triliun lainnya merupakan obat-obatan impor.

Hal itu dikatakan Direktur Industri Kimia Hilir dan Farmasi, Kementerian Perindustrian, Muhammad Taufiq kepada pers di ruang kerjanya kemarin.

Namun lanjut dia, angka Rp 6,5 triliun tersebut diharapkan tahun depan (2021) akan mengalami peningkatan sekitar 10 persen atau menjadi sekitar Rp 7,1 triliun.

‘’Ini yang menjadi harapan dan cita-cita kita tahun depan semoga dapat terwujud,’’ kata Taufiq yang baru satu bulan menduduki jabatan barunya sebagai direktur.

Taufiq optimis, target naik 10 persen pangsa pasar obat-obatan buatan dalam negeri akan tercapai mengingat konsumennya sudah jelas dan pasti yakni seluruh rumah sakit dan puskesmas milik pemerintah.

‘’Seluruh pabrik obat di dalam negeri akan diupayakan agar membeli bahan baku obat dari dalam negeri, jika perlu harus dipaksa agar produk nasional menjadi tuan di negeri sendiri,’’ jelasnya.

Seperti diketahui,  Presiden Jokowi menginstruksikan seluruh pihak mereformasi sistem kesehatan nasional besar-besaran. Reformasi mencakup kemandirian bahan baku hingga obat jadi.

“Kita tahu sekitar 90 persen obat dan bahan baku obat masih mengandalkan impor. Padahal negara kita sangat kaya dengan keberagaman hayati baik di daratan maupun di lautan,” kata Jokowi saat membuka Rapat Kerja Nasional (Rakernas) dan Pertemuan Ilmiah Tahunan Ikatan Apoteker Indonesia secara virtual, Jakarta, Kamis, 5 November 2020.

Jokowi menyebut ketergantungan Indonesia terhadap impor memboroskan devisa negara. Selain itu, menambah defisit neraca transaksi berjalan dan membuat industri farmasi dalam negeri tidak bisa tumbuh dengan baik.

Kepala Negara ingin Indonesia bisa mandiri dan upaya ini harus menjadi prioritas bersama. Ia meyakini Indonesia mampu menghasilkan obat sendiri meski dalam keadaan sulit.

Jokowi berharap kebangkitan industri farmasi nasional bisa sekaligus memperkuat perekonomian nasional. Baik yang bekerja di hulu maupun di hilir industri, serta meningkatkan kesejahteraan para petani dan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). (sabar)

 

 

Exit mobile version