Site icon TubasMedia.com

Sukses Dalam Hidup

Loading

Oleh: Ranacrita

ilustrasi

ilustrasi

MARI kita bersama-sama merenungkan kembali tentang “Sukses” yang penting buat semua orang. Meskipun perkataan “sukses” adalah perkataan asing (ejaan dalam bahasa Inggris “success”), tetapi sekarang sudah dipergunakan sehari-hari dalam bahasa Indonesia, sehingga tidak memerlukan lagi terjemahan atau uraian arti maknanya lebih lanjut.

Setiap orang menginginkan sukses dalam segala usahanya dan tidak salah apabila setiap orang menginginkan sukses. Hanya yang menjadi persoalan sekarang ialah menentukan pilihan, menginginkan sukses dalam hal apa?

Mengapa orang menginginkan sukses? Tidak lain karena sukses itu memberikan rasa senang, suatu iklim perasaan yang positif, yaitu bagian dari kebahagiaan. Sebagai manusia yang sadar sebagai hamba Tuhan, yang selalu memohon dituntun berjalan di jalan benar yang menuju keselamatan, ketenteraman dan kebahagiaan tentu mencapai sukses menjadi pijakan mencapai kebahagian itu.

Semakin banyak meraih kesuksesan, akan menjadi lebih banyak menikmati saat-saat yang menyenangkan; sebaliknya apabila banyak mengalami kegagalan, akan menjadi lebih banyak merasakan kecemasan, iklim yang negatif.

Dari banyak pilihan sukses dalam hal keduniawian, hendaknya kita memilih yang tepat,yaitu sukses dalam mengatur penghidupan dan kehidupan (success in life). Sukses dalam hidup yang bagaimana? Dan adakah petunjuk untuk mencapai sukses dalam kehidupan itu? Seperti hal-hal lain di dunia, sukses tidak akan datang dengan sendirinya, meskipun kelihatannya saja kadang-kadang didapat secara “kebetulan”.

Orang Inggris mengatakan, “You never get anything in the world without paying for it,’’ sedang orang Jawa mempunyai pepatah Jer basuki mawa beya. Masalahnya berapa besar biaya yang dibutuhkan untuk mencapai sukses itu? Biayanya adalah: usaha (effort), pengorbanan (sacrifice), kesungguhan hati (devotion) dan doa (prayer).

Dalam ungkapan bahasa Inggris: No effort is wasted, no sacrifice is useless, no devotion is fruitless, no sincere prayer is unanswered (Tidak ada usaha yang sia-sia, tidak ada pengorbanan yang tidak berguna, tidak ada ketekunan yang tidak berbuat, tidak ada permohonan yang sungguh-sungguh yang tidak dikabulkan).

Jadi, semakin besar usaha, pengorbanan, kesungguhan dan doa, semakin besar juga kesempatan kita untuk meraih kesuksesan dalam hidup.

Mari kita coba merumuskan “sukses dalam hidup” yang cocok bagi orang yang sungguh-sungguh percaya kepada Tuhan. Mengapa disebutkan “orang yang sungguh-sungguh percaya kepada Tuhan.” Oleh karena masih banyak orang yang belum mempunyai pandangan perlunya dalam hidup ini sungguh-sungguh percaya kepada Tuhan, sehingga falsafah hidupnya menjadi tidak tegas.

Dengan demikian cita-cita yang diinginkan menjadi kabur, tidak ada ujung pangkalnya, yang pada umumnya hanya tertuju melulu pada hal-hal yang bersifat keduniawian bagi dirinya sendiri, mengikuti nafsu memuaskan diri sendiri tanpa memperhatikan kehidupan masyarakat luas.

Dengan demikian kita merumuskan hidup yang sukses sebagai: hidup dengan kepribadian yang sehat, yang bijaksana, damai dengan diri sendiri, dapat menyesesuaikan diri dan berguna bagi masyarakat, dalam arti menambah kebahagiaan pada sesama manusia. Sebagai apa atau mempunyai apa, hendaknya jangan dijadikan tujuan utama. Anggaplah itu sebagai prasarana untuk dapat mengamalkan dan mewujudkan (merealisir) segala sesuatu yang telah disebutkan dalam rumusan.

Jika rumusan sukses sudah kita tetapkan, maka kita perlu membuat pola (design). Mengapa? Karena manusia di dunia ini tidak ada yang sama. Setiap manusia mempunyai kepribadian bawaan yang berbeda-beda, baik fisik (keadaan tubuh) maupun mental, sedangkan setiap orang harus menentukan pilihan antara begitu banyak prasarana yang banyak itu.

Perlu kiranya saya ulangi bahwa sukses tidak akan datang dengan berharap saja atau dengan perbuatan rumusan cita-cita yang tinggi tanpa memperhatikan keadaan diri kita sendiri; oleh karenanya sesudah kita menentukan pola, seperti halnya untuk lain-lain tujuan, kita harus membuat strategy (cara-cara untuk mencapainya) dalam dan luar, untuk itu diperlukan plan of operation (rencana kerja) dan plan of action (rencana kegiatan) tahap demi tahap.

Dalam pembuatan rencana, kita perlu menentukan keinginan dan mengetahui bekal yang kita miliki. Bekal ini ada yang dapat ditambah, akan tetapi ada yang tidak. Oleh karena itu, kita harus dapat melihat kepada diri pribadi; apa bekal saya? Berapa dan bagaimana kualitasnya? Yang jelas, keinginan harus disesuaikan dengan bekal atau potensi yang ada. Hal ini diperlukan jika kita ingin sukses, bukan kegagalan. Bahkan dengan perhitungan atau perkiraan yang cermat, sesuatu masih dapat meleset, lebih-lebih tanpa tuntunan.

Bekal secara garis besar adalah terdiri dari keadaan tubuh, mental dan materi. Menyadari keadaan bekal yang ada pada diri masing-masing adalah potensi yang ada pada diri kita, yaitu setelah menyadari kekurangan dan kekuatan yang ada pada diri kita. Ini penting dalam menentukan pola hidup kita dan dalam membuat rencana kegiatannya.

Di samping itu kita perlu mempunyai bekal extra yang harus ditambah setiap saat, yaitu kesehatan jiwa kita. Kesehatan jiwa manusia dapat diperoleh apabila pikiran (angan-angan), perasaan dan nafsu-nafsu kita seimbang dan dalam bergiatan apa pun. Jiwa kita menjadi sehat, apabila pikiran selalu sadar sebagai hamba Tuhan.

Kemudian perasaan kita selalu positif karena percaya pada keadilan Tuhan dan nafsu-nafsu kita diusahakan dapat taat pada semua perintah Tuhan, sehingga kita memiliki budi pekerti yang luhur seperti: jujur dalam berucap dan bertindak, dapat menerima kenyataan, sabar ketika menemui tantangan hidup yang ada dan penuh keikhlasan.

Dengan selalu menambah bekal extra, maka kita dapat mencapai kesuksesan hidup dengan kepribadian yang bijaksana, damai pada diri sendiri dan masyarakat (berguna bagi sesama manusia; Nusa dan Bangsa). ***

Exit mobile version