Laporan : Redaksi

Ilustrasi
SOLO, (Tubas) – Untuk mengurangi kemacetan di beberapa titik Kota Solo pada saat jam sekolah, dalam dua atau tiga bulan ke depan, jam sekolah akan digeser. Aturan tersebut berlaku untuk sekolah yang berdekatan sebagai solusi mengatasi kemacetan di Kota Solo.
Sekretaris Daerah (Sekda) Pemkot Solo, Budi Suharto, mengatakan, memang belum secara detil dibahas, tapi wacana pengaturan jam masuk sekolah merupakan salah satu solusi yang paling memungkinkan untuk diterapkan di Solo.
Sebab Pemkot sudah berkomitmen tidak akan masuk pada ranah yang bukan menjadi kewenangan Pemkot. Misalnya melarang penggunaan kendaraan pribadi dan sebagainya. Pihaknya juga tengah berkoordinasi dengan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) untuk menerapkan aturan itu. “Solusi yang paling mungkin diterapkan di Solo adalah mengatur dan mengantisipasi,” katanya.
Menurutnya, aturan itu akan diusahakan diterapkan mulai tahun ajaran baru, pada pertengahan tahun ini. “Kalau diatur jamnya kemungkinan tidak ada lagi penumpukan kendaraan pada jam–jam tertentu,” ujarnya.
“Seperti kabar yang sudah beredar sebelumnya, Pemkot melarang penggunaan mobil untuk mengantar anak ke sekolah, saya kira itu juga tak akan efektif,” katanya.
Studi analisis dan pemetaan untuk pelaksanaan aturan itu, kata Budi, sudah dilakukan. Tahap selanjutnya, berkomunikasi dengan masyarakat. “Tinggal meminta pendapat dari masyarakat yang nantinya terlibat dalam kebijakan ini. Tentunya kami juga harus melibatkan masyarakat yang akan terimbas langsung dengan adanya kebijakan ini,” ujarnya.
Aturan itu, sambung dia, akan berbentuk keputusan wali kota. Namun, sebelum diterapkan pemkot akan melakukan survei. “Nanti hasilnya berupa keputusan wali kota. Tetapi, sebelum diterapkan Pemkot perlu meminta pendapat dari masyarakat,” ujarnya. (apriyanto)