Soal Pelemahan Rupiah, Jokowi: Waspada, Tapi Tenang-Tenang saja

Loading

antarafoto-nilai-tukar-rupi

JAKARTA, (tubasmedia.com) – Presiden Joko Widodo mengatakan, pelemahan rupiah terkait faktor global. Fundamental ekonomi kita baik, inflasi sangat rendah. Bahkan, pada Januari lalu deflasi. Yang kedua, indeks harga saham juga naik. Yang ketiga, pasar obligasi juga naik. Ini faktor global, faktor eksternal yang semua negara mengalami. Kita selalu bertemu dengan Gubernur Bank Indonesia (BI) untuk mengantisipasi ini, tetapi sekali lagi ini faktor global seluruh dunia juga mengalami. Jadi waspada, tapi tenang-tenang saja kita.

Hal itu dikemukakan Presiden Jokowi kepada wartawan di sela-sela kunjungannya di LNG Arun, di Lhok Seumawe, Aceh, Senin (9/3/2015) siang, berkaitan dengan melemahnya rupiah. Kurs tengah Bank Indonesia mencatat nilai rupiah sebesar Rp 13.047 per dolar AS. Setelah sempat menguat menjadi Rp 12.983 pada Jumat (7/3) lalu, setelah pada Kamis (6/3) menembus Rp 13.022, mata uang rupiah pada perdagangan hari Senin (9/3) ini kembali melemah. Kurs tengah Bank Indonesia (BI) mencatat nilai rupiah sebesar Rp 13.047 per dollar AS.

Mengenai kemungkinan adanya krisis moneter terkait dengan pelemahan nilai tukar rupiah, Presiden Jokowi menegaskan, pelemahan sekarang berbeda dari dulu, saat rupiah meloncat dari Rp 2.000 menjadi Rp 15.000, dan Rp 18.000. “Berbeda dong, loncatannya berapa kali. Ini, yang paling penting sekarang selalu menjaga volatilitas pergerakan itu, yang paling penting itu,” tuturnya, seperti dikutip dari laman Setkab, Senin petang. (ril/ender)

CATEGORIES
TAGS