Site icon TubasMedia.com

Singkong Komoditas Andalan yang Mampu Bersaing di Pasar Internasional

Loading

JAKARTA, (tubasmedia.com) – Masyarakat Singkong Indonesia (MSI) mendorong singkong untuk dijadikan komoditas strategis nasional memasuki era kepemimpinan Prabowo-Gibran.

Ketua Umum MSI, Arifin Lambaga menilai, kepemimpinan baru ini sebagai peluang strategis untuk mengangkat singkong sebagai komoditas andalan dalam mencapai swasembada pangan nasional.

“Singkong memiliki potensi besar untuk meningkatkan kesejahteraan petani dan mendiversifikasi ekonomi nasional, asalkan didukung dengan kebijakan pemerintah yang tepat,” ujar Arifin dalam pernyataan resmi, Kamis (24/10/2024).

Wakil Ketua Umum MSI, Achmad Subagio menambahkan bahwa singkong bisa menjadi tulang punggung ekonomi rakyat jika mendapat perhatian serius dari pemerintah.

Hal senada disampaikan Sekjen MSI, Heri Soba, yang menekankan pentingnya penetapan singkong sebagai komoditas strategis nasional. Menyadari pentingnya peran singkong dalam ketahanan pangan dan ekonomi nasional, MSI mengusulkan beberapa langkah strategis yang perlu diambil oleh pemerintah.

Pertama, kebijakan subsidi dan insentif bagi petani dan industri pengolahan singkong harus diperkuat. Ini penting untuk memastikan harga singkong tetap kompetitif di pasar domestik dan internasional, sehingga petani mendapat kepastian pasar dan industri memperoleh bahan baku berkualitas secara berkelanjutan.

Kedua, MSI menekankan pentingnya pengembangan komoditas potensial daerah. Singkong merupakan komoditas yang dapat dioptimalkan sesuai dengan keunggulan karakteristik tanah di berbagai wilayah Indonesia.

Hal ini akan meningkatkan produktivitas dan mengurangi biaya investasi, tanpa perlu penyesuaian besar terhadap kondisi daerah. “Ketiga, pemerintah perlu mendorong pengembangan industri hilir untuk meningkatkan nilai tambah singkong. Dengan pengolahan lebih lanjut menjadi produk bernilai tinggi seperti bioenergi dan inovasi pangan, Indonesia bisa memperkuat daya saing di pasar global serta membuka peluang ekspor lebih besar bagi produk olahan singkong,” lanjut Arifin.  Keempat, MSI mendorong pemerintah untuk meningkatkan pendidikan dan pelatihan bagi petani singkong. Penerapan teknologi pertanian modern akan membantu meningkatkan produktivitas dan kualitas hasil pertanian.

Perlu Diprioritaskan

Selain itu, program pelatihan ini penting untuk menarik generasi muda agar terlibat lebih dalam ke sektor pertanian, yang saat ini masih didominasi oleh generasi yang lebih tua.

Kelima, penelitian dan pengembangan varietas unggul singkong perlu diprioritaskan. Varietas yang lebih tahan terhadap hama, penyakit dan perubahan iklim akan sangat berkontribusi terhadap keberlanjutan sektor ini.

MSI berharap peningkatan riset dan pengembangan akan menjadikan singkong komoditas andalan yang mampu bersaing di pasar internasional.

“MSI siap bekerja sama dengan pemerintah dalam merancang kebijakan yang mendukung pertumbuhan sektor singkong, dari hulu hingga hilir. Dengan sinergi antara pemerintah, petani dan pelaku industri, singkong tidak hanya akan menjadi komoditas unggulan, tetapi juga kunci penting dalam mewujudkan kedaulatan pangan Indonesia,” ujar Arifin.

MSI adalah organisasi nasional yang berfokus pada pengembangan singkong dari hulu ke hilir, mencakup petani hingga pelaku industri. MSI berkomitmen untuk mendorong singkong menjadi komoditas strategis melalui inisiatif, advokasi dan program pendidikan.

MSI memiliki jaringan luas di berbagai wilayah Indonesia, termasuk Aceh, Lampung, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara dan Papua. (sabar)

 

Exit mobile version